KRAKATOA.ID, PESAWARAN — Sebagai sebuah daerah pedesaan yang berkembang dan dikenal karena keindahan bentang alam dan kebun kopi, Kecamatan Way Ratai memiliki beberapa merek kopi lokal yang cukup terkenal, salah satunya Kopi Sukma Ilang. Lokasinya di Dusun Sinar Dua Bawah, Desa Harapan Jaya, Kecamatan Way Ratai, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Kopi bubuk merek Sukma Ilang ini termasuk salah satu kopi yang sudah cukup diminati di Pesawaran. Salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Harapan Jaya ini mulai dilouncing akhir tahun 2018 ini telah berhasil merebut hati pelanggan.
Tunas Muda Harapan Jaya, begitu nama UMKM Kopi Sukma Ilang. Salah satu UMKM di Desa Harapan Jaya ini, dikelola tiga orang antara lain; Anton Partono, Abdul Rohim dan Hardiyansah.
“Nama Sukma Ilang, karena perkebunan kopi kapi berada di sekitar gunung Sukma Ilang (Gunung Pesawaran),” kata Hardiyansah, mewakili Tunas Muda Harapan Jaya kepada Krakatoa.id, Senin (17/1/2021).
Menurutnya, bubuk kopi Sukma Ilang murni diolah dari biji kopi pilihan yang tumbuh di pegunungan Pesawaran atau biasa dikenal Sukma Ilang.
“Kopi bubuk Sukma ilang itu 100% murninya, tampa campuran apapun, dan dari biji kopi robusta pilihan, dalam artian gak asal ngambil bahan baku. Kami nyari kualitas terbaiklah buat bahan baku. Kami membangun kemitraan dengan petani yang proses pasca panennya naik,” jelas Hardiyansah.
Selain dari hasil kebunnya sendiri untuk mendapatkan bahan baku biji kopi pilihan, Hardiyansah mengaku bekerjasama dengan petani lokal.
“Bahan baku selain dari hasil kebun sendiri, kami kerja sama dengan petani di sekitar kami. Alhamdulilah di sini banyak petani kopi,” tandasnya.
Meningkatkan nilai tambah biji kopi miliknya dan petani kopi di wilayahnya merupakan salah satu alasan Hardiyansah memilih bisnis ini. Kondisi desanya yang sejuk terutama di dusunnya menjadikannya sangat cocok untuk minum kopi.
“Karena kami sebagai petani kopi muda ingin punya nilai tambah gak hanya menjual hasil tani ke tengkulak. Dan kenapa kopi, karena penikmat kopi itu dari semua kalangan baik muda, tua, laki-laki dan perempuan,” paparnya.
Hardiyansah mengungkapkan untuk mendapatkan cita rasa kopi nikmat Sukma Ilang, proses roasting coffee menjadi yang terpenting bagi usahanya, selain pemilihan biji kopi.
“Untuk produksi kami sudah menggunakan alat roasting, yang kami buat sendiri alatnya. Karena kalau beli kami waktu itu gak ada modal,” paparnya.
Dikatakan Hardiyansah pemasaran kopi bubuk Sukma Ilang, selain di wilayah Pesawaran saat ini sudah merambah Bandarlampung dan beberapa di luar Provinsi Lampung.
“Untuk pemesanan belum luas. Untuk warung-warung baru sekitar Way Ratai dan Padang Cermin. Untuk luar daerah, Bandarlampung, Lamtim, Jambi, Jawa barat, Jawa Timur, Jateng, ada tapi belum banyak,” bebernya.
Hardiyansah membeberkan mengatakan untuk masing-masing kemasan UMKM Tunas Muda Harapan Jaya membandrol dengan harga bervariasi sesuai dengan ukuran kemasan.
“Untuk kemasan robusta medium (robusta asalan), mulai dari kemasan 90 gram Rp.5 ribu, 250 gram Rp13 ribu, 500 gram Rp23 ribu, dan 1 kg Rp45 ribu. Ada juga robusta premium (petik merah) 250 gram Rp20 ribu, dan bubuk arabika 250 gram Rp25 ribu,” kata Hardiyansah.
Produk kopi bubuk Sukma Ilang lanjut Hardiyansah, selain dipasarkan secara offline juga dipasarkan secara online.
“Untuk pemesanan via online bisa hubungi akun facebook resmi kami Kopi Sukma Ilangg. Ada lapak di shopee dan marketplace. Omset per bulan rata-rata baik penjulan offline dan online baru sekitar Rp5 juta,” pungkasnya.***