KRAKATOA.ID, KALIANDA – Sekitar 500 umat katolik mempersembahkan 3.500 tangkai bunga mawar di Gua Maria Ngison Nando, Kalianda, Lampung Selatan, Minggu (15/5/2022).
Ribuan tangkai itu dipercki air suci pada Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Konseleberan Utama Pastor Kepala Paroki Kristus Raja Katedral Tanjungkarang, RD YB Sujanto. Sementara romo konseleberan adalah Pastor Kepala Unit Pastoran Santo Kristoforus Bakauheni, RD Petrus Tripomo dan Katua YPSK, RD Agus Sunarto.
Warna-warni 3.500 tangkai mawar tersusun rapi menghiasi Gua Maria di Rumah Retret Ngison Nando semburatkan semerbak mewangi.
“Gerakan 10 Ribu Tangkai Mawar Untuk Bunda Maria”, begitulah kegiatan ini diinisiasi oleh panitia penggalalangan dana dari pembangunan renovasi Gereja Paroki Kristus Raja Tanjungkarang.
“Kebetulan di bulan Mei, saya mencoba untuk bekerjasama dengan umat. Ya kita di bulan Mei ini bisa mempersembahkan bunga mawar kepada Bunda Maria,” jelas Ketua panitia Gerakkan 10.000 Bunga Mawar Untuk Bunda Maria, Mergilia Merlin saat dihubungi Krakatoa.id, Senin (16/5/2022).
Selain penggalangan dana, menurut Mergilia Merlin “Gerakan 10 Ribu Tangkai Mawar Untuk Bunda Maria” mengajak umat untuk berdoa agar pembangunan renovasi Gereja Kristus Raja berjalan dengan baik dan lancar.
“Di satu sisi kita penggalanan dana, di sisi yang lain kita berdoa dengan seluruh umat supaya pembangunan renovasi gereja kristus raja dapat berjalan dengan baik, dengan lancar sehingga banyak orang yang mau turn un tangan membantu untuk renovasi pembangunan gereja ini,” ucapnya.
Mergilia Merlin menyampaikan kegiatan serupa akan dilaksanakan di Gua Maria Padang Bulan Pringsewu pada 29 Mei 2022.
“3.500 tangkai (bunga mawar) sudah terlaksana di Ngison Nando, lalu sisanya sekitar 4.000 lebih nanti akan kami persembahkan di Padang Bulan tanggal 29 Mei,” katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala Paroki Kristus Raja Katedral Tanjungkarang, RD YB Sujanto menyampaikan harapannya pada “Gerakan 10 Ribu Tangkai Mawar Untuk Bunda Maria”.
“Harapannya semoga proses renovasi gedung Gereja Katedral beserta sarana dan prasaranya menjadi jalan untuk membangun Gereja sebagai umat Allah, Comunio,” tandas Romo Janto.
Untuk diketahui, tidak hanya umat dari Paroki Katedral Kristus Raja Tanjungkarang yang mengikuti perayaan ekarsti ini, namun juga umat unit paroki setempat. Wangi bunga mawar dan kelompok paduan suara Pesparani yang bertugas menambah kesakralan misa tersebut.***