Mahasiswa Fakultas Hukum Unila Diaz Muhammad Hartawan Belajar Kepemimpinan dan Toleransi Lewat Program PMM

KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Menjadi mahasiswa di era Merdeka Belajar harus mampu memperluas wawasan, menguatkan sudut pandang terhadap keberagaman dan daya saing di dunia nyata.

Sebagai calon generasi emas Indonesia tahun 2045, mahasiswa dituntut memiliki rasa hormat terhadap keberagaman dan jiwa kepemimpinan yang besar.

Untuk merealisasaikan tantangan tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek RI) mengundang seluruh mahasiswa Indonesia ikut dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka atau PMM.

Program ini adalah program unggulan yang bertujuan membentuk pemuda bangsa berjiwa pemimpin dan merayakan keberagaman Indonesia sebagai salah satu kekuatan pemersatu bangsa dan negara.

Diaz Muhammad Hartawan asal Fakultas Hukum (FH) Universitas Lampung (Unila) menjadi satu dari ribuan mahasiswa yang dikirim untuk program PMM tahun 2022 (PMM 2).

Saat ini ia beserta 40 mahasiswa Unila terpilih lainnya tengah menempuh pendidikan di berbagai universitas di Indonesia periode Agustus 2022 hingga Desember 2022.

“Alasan saya mengikuti program ini ingin merasakan bagaimana suasana berkuliah di perguruan tinggi lain. Ditambah, saya sangat tertarik dengan kebudayaan di Lombok. Dengan mengikuti program ini, saya berkesempatan belajar di luar kampus Unila sekaligus mengenal kekayaan kebudayaan yang ada di nusantara,” ungkap mahasiswa angkatan 2020 tersebut.

Berbekal informasi dari media sosial resmi @kampusmerdeka.ri, Diaz kemudian mengikuti serangkaian seleksi. Mulai dari seleksi berkas administrasi hingga mengikuti beberapa tes. Ia bersyukur karena pihak fakultas memfasilitasi proses seleksi awal sehingga ia bisa lanjut ke tahap berikutnya.

“Proses seleksi diawali dengan mengikuti seleksi administrasi. Beruntung pihak fakultas memfasilitasi dengan baik sehingga saya dapat menyelesaikan berkas administrasi dengan cepat. Setelah berkas administrasi selesai diverifikasi, kemudian peserta melakukan tes Kebhinekaan,” ujar Diaz.

BACA JUGA :  Prof. Lusmeilia Lantik Empat Warek dan Ketua LP2M Baru Universitas Lampung

Pada Juli 2022 nama Diaz masuk dalam daftar mahasiswa yang terpilih mengikuti Program PMM di Universitas Mataram (Unram) Lombok, beserta tiga delegasi lainnya.

Ia mengungkapkan, pengalaman pertama yang ia dapatkan di kampus Unram yaitu mengikuti tradisi unik yaitu tradisi bertukar makanan khas dari daerah masing-masing.

Selanjutnya, Diaz dan delegasi Unila lainnya mengikuti kegiatan pengenalan modul nusantara. Modul mencakup empat jenis kegiatan inti program PMM yakni Kebhinekaan, Inspirasi, Refleksi, dan Kontribusi Sosial.

Ia juga mendapatkan pelajaran penting soal kepemimpinan dan toleransi selama mengikuti perkuliahan serta benefit dari Kemendikbudristek.

“Sejauh ini saya mendapat pelajaran konkret mengenai keterampilan kepemimpinan dan ilmu toleransi. Selain itu, kami peserta PMM 2 mendapatkan berbagai benefit berupa potongan biaya UKT, biaya transportasi, data kedatangan, biaya asuransi kesehatan, biaya hidup, dan akomodasi,” kata Diaz.

Mahasiswa fakultas hukum ini berharap, selama mengikuti program dia mampu beradaptasi dengan lingkungan baru serta memperoleh pengalaman berharga untuk pengembangan hard skills maupun soft skills.

“Peserta pada kegiatan PMM ini tidak hanya melakukan kegiatan akademik tapi akan dipandu untuk saling bertukar kapasitas, kreativitas, serta mengenal nilai-nilai budaya setempat. Tentu semua itu akan menjadi pembelajaran menarik dan sangat berharga,” ujarnya.

Kepada ke-39 delegasi mahasiswa lainnya tak lupa ia mengingatkan agar dapat mengenalkan nilai-nilai baik yang telah diperoleh di Unila secara lebih luas selama berada di perguruan tinggi penerima. Kemudian, mampu menjaga nama baik Unila dengan sikap atau perilaku yang baik dalam berinteraksi.***