UPT Perpustakaan Universitas Lampung Gelar Perpustakan Expo 2022

KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Lampung (Unila) menggelar Perpustakaan Expo 2022 dengan tema Literasi Sains, Teknologi, dan Seni, di lantai tiga Perpustakaan Unila, Senin, 10 Oktober 2022.

Selain Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, S.H., M.Si., M.Kn., Ph.D., kegiatan dihadiri Wakil Rektor Bidang PKTIK Unila Prof. Ir. Suharso, Ph.D., jajaran dekan, kepala perpustakaan, Ketua Dewan Kesenian Lampung Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., dan Ketua Akademi Lampung Ir. Anshori Djausal, M.T.

Kepala UPT Perpustakaan Unila Ir. Khairudin, S.T., M.Sc., Ph.D., Eng. menyampaikan, saat ini Perpustakaan Unila secara bertahap mulai bertransformasi menjadi perpustakaan modern dan meninggalkan paradigma lama, menjadi tempat penyediaan koleksi bahan literatur yang ramah dikunjungi.

“Paradigma lama di mana perpustakaan hanya menjadi tempat penyediaan koleksi bahan-bahan literatur, tempat yang tidak boleh berisik, dan terkesan kaku,” tuturnya saat diwawancarai Krakatoa.id, Senin (10/10/2022).

Pada perpustakaan modern, selain koleksi digital yang lebih dominan, perpustakaan lebih berperan sebagai diseminator ilmu pengetahuan, seni, dan budaya, seperti expo, pameran lukisan, pentas wayang dan tari, pemutaran film dan workshop penulisan ilmiah serta bazar.

Kepala UPT Perpustakaan Unila Ir. Khairudin, S.T., M.Sc., Ph.D., Eng.

Selanjutnya pada kesempatan yang sama, Prof. Suharso menyampaikan, Unila sebagai bagian dari Provinsi Lampung telah menorehkan berbagai prestasi sebagai top ten university Indonesia. Sejumlah alumni tersebar dan turut berkontribusi untuk Indonesia, khususnya provinsi Lampung.

“Telah terjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Lampung dan akan terus berlangsung di berbagai bidang. Beberapa di antaranya bidang pendidikan, sosial, dan pertanian, mulai hulu hingga hilir,” ujarnya.

Universitas Lampung, lanjutnya, sebagai tuan rumah Perpustakaan Unila Expo 2022 berharap kegiatan ini bisa menjadi pemantik dan pondasi dalam membangun peradaban Indonesia maju sesuai dasar Pancasila yang mendukung kemajuan sains, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya.

BACA JUGA :  Netanyahu Klaim Israel Sukses Hancurkan Dua Pertiga Resimen Hamas

Dalam mengimplementasikan tema yang diusung, Suharso menambahkan, expo ini menampilkan sejumlah pameran lukisan dan karya arsitektur dengan jumlah 80 lebih lukisan oleh Anshori Djausal, Riana Arinal, dan beberapa karya tokoh lainnya.

Untuk karya arsitektur merupakan hasil karya para dosen dan mahasiswa Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Unila. Selain itu, terdapat pentas tari Lampung dari Program Studi Seni Tari FKIP Unila, pemutaran film karya sineas Lampung, serta Wayang Sekelik oleh DKL.

Adapun kegiatan ilmiah lainnya yakni workshop penulisan ilmiah dan penelurusan pustaka dengan narasumber dari Universitas Negeri Semarang serta pameran produk teknologi Unila dengan menampilkan mobil listrik Unila EVU-01.

Ketua Panitia Ir. Meizano Ardhi Muhammad, S.T.,M.T. menjelaskan dalam Perpustakan Expo 2022 ini akan dipertunjukan Karya Arsitektur yang merupakan buah karya dari para dosen dan mahasiswa Teknik Arsitektur FT Unila.

“Kemudian ada Pentas Tari Lampung oleh Prodi Tari FKIP Unila. Selain itu Pemutaran Film Karya Sineas Lampung dan Wayang Sekelik oleh Dewan Kesenian Lampung,” jelas Ir. Meizano Ardhi Muhammad.

Dari kiri : Ketua Panitia Ir. Meizano Ardhi Muhammad, S.T.,M.T., Alia Larasati (pelukis) dan Wakil Ketua Ir. Martinus, S.T., M.Sc.

Selain itu dijelaskan Meizano Ardhi Muhammad dipertunjukan pula Lukisan di Atas Layangan oleh Pelangi cabang Lampung.

“Kemudian pameran produk teknologi Unila salah satu diantaranya adalah Mobil Listrik Unila EVU-01 dari PUI-PT Green Technology Unila,” jelesnya.

Pada tempat yang sama, Ketua Akademi Lampung Ir. Anshori Djausal, M.T., yang juga Ketua Umum Pelangi mengatakan akan menampilkan lukisan di atas layangan mulai dari tradisional sampai dengan modern pada 19 Oktober 2022.

“Layang-layang pada dasarnya merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia dengan aneka warna, bentuk, dan motif hias yang sangat indah,” tutur Anshori Djausal.

Menururnya, hampir setiap provinsi/suku dan daerah di Indonesia memiliki layangan tradisional dengan ciri khas bentuk, motif, dan sejarah daerah masing-masing.

BACA JUGA :  Paus Fransiskus Meninggalkan Rumah Sakit
Ketua Akademi Lampung Ir. Anshori Djausal, M.T.

“Melihat begitu masif dan berkembangnya permainan layang-layang di masyarakat ini, mendorong beberapa penggiat layang layang dari berbagai daerah di Indonesia menginisiasi berdirinya Perkumpulan Pelayang Seluruh Indonesia yang disingkat dengan nama Pelangi,” paparnya.

Dijelaskan Anshori Djausal, Pelangi dibentuk di Kota Bandar Lampung pada tahun 1996.

“Kebetulan saya ditunjuk sebagai Ketua Umum Pelangi dan Kepengurusan Pelangi selain di tingkat pusat, juga sudah ada di 12 provinsi di Indonesia, dan kurang lebih ada di 98 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Nah, di Perpustakaan Unila Expo sekitar 50 jenis lebih layangan ditampilkan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Pameran Lukisan dan karya Arsitektur menampilkan 80 lukisan dan karya arsitektur yang berlangsung pada hari kerja (Senin-Jum’at) mulai dari tanggal 10 s.d. 21 Oktober 2022 sesuai dengan operasional UPT Perpustakaan Unila (jam 8.00 – 16.00).

Lukisan yang disajikan adalah: Alia Larasati (The morning Bouquet), Agus Susiyono (Gatutkaca), Michele Natalie Loisa (Penari Bali), Icon Art (Griliya), Enchus (Monyet), Aden (Harimau), Usman (pemalas), Monica Calista (Dimana Budayaku?), Nahyan (Potrait While Cycling), Koliman (Bunga dlm Vas), Jefri (Karang bolong Tanggamus), Dhea Putri Utami (Merpati), Ajeng Prameswari (blue makes me soul), Ari Susiwa Manangisi (Kejujuran yang dipermainkan), Ibnu Setyo Budiyatno (kopi lampung), Taufik Amaludin (transportasi), Eko Martoyo (Buah buahan), Insanbul insan (Asa yg tersisa), Anas Nurhidayat/Nawas (Mekar), Toni (habis mandi disungai), Bunga ilalang (women in frame), Lasmono Roeslan / Mbh Urip (Diluar garis), Rusli Sukur (Mulei Makai 1, Mulei Makai), Rian Arta riyadi (Makau), Noviana (Vespa), Samsudin (kunang kunang), Drajat Kuncoro (kaligrafi hadist), Amanda permata dewi (Pasar), Alung NJ (Egham Ku DiLampung), papajoe (Rain), Wira alamanda (Sel Tikus), Firstyadi (Setelah vaksinasi ke 2), I gede putu arsa (Budaya di bawah laut), Raihana Silvania Anjenita (Terbang bebas meraih mimpi), Handy Chrisna (Momong Adik), Chairul Imam (American Gothic), Alepaoth (Tamak), Ongki Sanjaya (Kegagalan), Nurbaito (Mengayuh harapan), Sisnaningsih (Mawar), Aldino nuer robby / Kentung (kedamaian lingkungan), Iqbal (Wanita misterius), Hero Toh Jali (Budaya bumi timur), Herman Batin Mangku (Muli), Cici Andari (The State of Life), Remon/Noer Rahma Diantoro (Merak), Adel (vespa), Damsi T (Sukawarna), Helmy Azeharie (Say Love to Brotherhood with Flower 2), Rissana Arinal (Siger, Lansekap), dan Anshori Djausal (Permulaan, Gelora, Surviving, Split, berselancar, Sumber, Helping hand, Menunggu, Batu Mandi, Angin dan ilalang, Lembah dan Kupu kupu, Sambar Family, Flutering, Testing Sambar, Diantara bunga, Red Garden, Perbedaan, Forest Mist, Red Hill, Suksesi, kuda biru, kupu kupu rumput, Kuda). Karya Arsitektur yang disajikan dalam bentuk maket, desain, poster, dan video oleh Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Lampung.***

BACA JUGA :  Berikut Klarifikasi Bank BRI Kantor Cabang Teluk Betung Perihal Keluhan Warga Gunung Sari