KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Lampung mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Kemitraan Usahatani dalam rangka pengembangan usaha kelompok di daerah rentan rawan pangan di Hotel Arinas Bandarlampung, Rabu, 15 Maret 2023.
“Saya menganggap bahwa pertemuan ini sangat penting untuk mengetahui keberlanjutan dan mengevaluasi capaian kegiatan penanganan kerawanan pangan yang telah dilaksanakan,” kata Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, TPH Provinsi Lampung, Ir. Kusnardi, M.Agr. Ec., dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan TPH Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto.
Kegiatan Penanganan Kerawanan Pangan kata Ir. Kusnardi bertujuan untuk memantapkan dan mempercepat pengentasan kemiskinan di wilayah rentan rawan pangan.
“Kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, penguatan kelembagaan, dan penerapan teknologi dengan Bantuan Pemerintah sebagai trigger, yang diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan keluarga yang sesuai dengan kebutuhan gizi seimbang dan akan peningkatan status daerah rentan rawan pangan menjadi tahan pangan dan daerah yang sudah tahan pangan tidak menurun statusnya menjadi rentan rawan pangan serta meningkatkan pendapatan keluarga,” kata dia/
Ir. Kusnardi berharap melalui kegiatan ini dapat membangun ekonomi berbasis pertanian dan perdesaan untuk menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan serta memenuhi pangan bagi kelompok masyarakat miskin di wilayah rentan rawan pangan.
Dikatakannya penanganan kerawanan pangan yang diawali melalui bantuan Pemerintah Pertanian Keluarga ditambah bantuan alat pertanian dan alat pengolahan pangan di tahun 2020/2021 dan 2022.
“Tahun 2023 ini diharapkan juga dapat dialokasikan bantuan ke daerah rentan rawan pangan di Kabupaten Lampung Utara dan Tulang Bawang. Hal ini diharapkan dapat mendorong usahatani dari hulu dan hilir yang dijalankan secara terintegrasi pada satu atau lebih tahapan pengolahan untuk menghasilkan produk pangan dan non pangan,” kata Ir. Kusnardi.
Menurutnya, keberlanjutan manfaat kegiatan ini dapat dilihat dari: bertambahnya luas tanam atau populasi ternak; meningkatnya provitas; dan/atau meningkatnya Indeks Pertanaman (IP), produk yang dihasilkan beredar di pasar dan semakin besar jumlahnya sehingga dapat meningkatkan nilai tambah produk komoditas kelompok.
“Penanganan daerah rentan rawan pangan tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten namun seluruh pihak baik Pemerintah Pusat, Daerah, Akademisi, Pelaku usaha dan masyarakat semuanya berperan memberikan dukungan. Untuk keberlanjutan kegiatan, peran dan tanggung jawab pemerintah Kabupaten melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas/Instansi terkait mutlak diperlukan untuk memberikan pendampingan/pembinaan dan pengawalan terhadap pelaksanaan kegiatan agar kegiatan ini berhasil dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi petani,” tutur dia.
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, TPH Provinsi Lampung ini berharap sinergi program dapat terus berjalan guna dalam rangka pengentasan daerah rentan rawan pangan.
“Saya mengingatkan pentingnya peran Tim Teknis Kabupaten dan Tim Pembina Provinsi untuk berperan aktif dalam proses penetapan kelompok, pembinaan dan pengawalan kegiatan ini. Keterbatasan dana pembinaan/pendampingan bukanlah menjadi alasan namun hal ini perlu disiasati bersama baik oleh Kelompok, Tim Teknis Kabupaten dan Pembina Provinsi.”
“Saya sangat berharap besar kepada Bapak/Ibu untuk berperan aktif dalam Bimtek ini sehingga usaha kelompok dapat lebih berkembang guna medukung keberlanjutan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran dalam penanganan daerah rentan rawan pangan di Provinsi Lampung,” pungkas Ir. Kusnardi.
Sebagai informasi Bimtek Pengembangan Kemitraan Usahatani ini menghadirkan tiga narasumber diantaranya Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan TPH Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto yang memberikan materi tentang “Evaluasi Pengembangan Usaha Kelompok Penerima Bantuan Kegiatan Penangananan Kerawanan Pangan”.
Narasumber berikutnya, Dr. Fitria, MP., memberikan materi tentang “Upaya Pengembangan Kemitraan Usaha Kelompok Dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif Pendukung Keberlanjutan Kegiatan Penanganan Kerawanan Pangan.”
Sedangkan narasumber ke tiga Zurky Andry, ST, M.Si., yang memberikan materi mengenai “Pengembangan Usaha Pengolahan Pangan Lokal.
Pelaksanaan bimtek diikuti oleh tim teknis Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, Pesawaran, Lampung Utara, Tulang Bawang, Kelompok Tani dan KWT penerima bantuan.”***