Finlandia Resmi Masuk NATO, Rusia Ancam Lakukan Balasan

Finlandia secara resmi bergabung dengan aliansi militer NATO hari Selasa (4/4). Ini memberi pukulan besar bagi Rusia yang invasinya ke Ukraina secara bersejarah justru menata ulang lansekap keamanan benua tersebut.

KRAKATOA.ID, BRUSSEL — Keanggotaan Finlandia dalam NATO memicu perubahan besar dalam lanskap keamanan Eropa. Negara itu selama ini menerapkan sikap netral setelah kalah dari Soviet dalam Perang Dunia II. Tetapi para pemimpinnya memberi isyarat bahwa mereka ingin bergabung dengan NATO hanya beberapa bulan setelah invasi Rusia ke Ukraina yang membuat cemas negara-negara di sekitarnya.

Ketika secara resmi menerima keanggotaan Finlandia, Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken mengatakan, “Ini benar-benar hari bersejarah. Saya tergoda untuk mengatakan ini mungkin satu-satunya hal yang bisa kita ucapkan terima kasih kepada Putin, karena dia sekali lagi di sini telah memicu sesuatu yang ia klaim ingin dicegah oleh agresi Rusia, mendorong banyak negara untuk percaya bahwa mereka harus berbuat lebih banyak untuk menjaga pertahanan mereka sendiri dan memastikan bahwa mereka nantinya mampu mencegah kemungkinan agresi Rusia.”

Finlandia berbagi perbatasan 1.340 kilometer dengan Rusia. Jadi, keanggotaannya menggandakan perbatasan Rusia dengan aliansi keamanan terbesar dunia.

Bergabungnya Finlandia dengan NATO merupakan kemunduran strategis dan politik bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, yang telah lama mengeluhkan ekspansi NATO yang semakin mendekat ke Rusia. Ini pula yang antara lain menjadi pembenaran untuk menginvasi Ukraina.

Rusia memperingatkan, pihaknya akan terpaksa mengambil “tindakan balasan” guna mengatasi apa yang disebutnya ancaman keamanan dengan masuknya Finlandia ke dalam NATO. Selain itu, Rusia mengancam akan meningkatkan pasukannya di dekat Finlandia jika NATO mengirim pasukan atau peralatan tambahan ke negara anggota ke-31 itu.

BACA JUGA :  Badan Meteorologi Dunia Peringatkan Risiko Kematian akibat Gelombang Panas

NATO menyatakan aliansi itu tidak mengancam Rusia.

Sebelum menyaksikan bendera biru-putih negaranya dikibarkan di luar markas NATO di Brussels, Belgia, Presiden Finlandia Sauli Niinistö mengatakan bahwa negaranya bergabung dengan aliansi militer NATO “tidak untuk menarget siapa pun.”

“Era nonblok dalam sejarah kami telah berakhir. Era baru dimulai. Setiap negara memaksimalkan keamanannya sendiri. Begitu juga Finlandia. Keanggotaan NATO memperkuat posisi internasional kami dan ruang untuk bermanuver,” kata Niinistö.

Keanggotaan Swedia dalam NATO masih dalam proses. Menteri Pertahanan Swedia, Pål Jonson, mengomentari keanggotaan Finlandia.

“Menurut saya, bagus juga bagi keamanan Swedia bahwa Finlandia bergabung dengan NATO. Kami mengucapkan selamat kepada mereka. Dan kemudian kami akan melakukan apapun yang kami bisa, tentu saja, untuk bergabung dengan NATO secepat mungkin,” ujarnya.

Seusai upacara pengibaran bendera, Finlandia untuk pertama kali sebagai anggota menghadiri rapat NATO. Menteri Luar Negeri Finlandia, Pekka Haavisto, menghadiri pertemuan dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg yang menyambut hangat negara Nordik itu ke dalam aliansi.***