KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Program Studi Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Ujian Terbuka (Promosi) Mahasiswa Program Doktor Ilmu Pertanian pada 31 Agustus 2023. Ujian dilaksanakan secara langsung di Aula Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Jalan Prof. Dr. Sumantri Brodjonegoro No.1 Bandar Lampung .
Sidang Terbuka promovendus, Ir. Martinus, S.T., M.Sc., dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan TIK: Dr. Ayi Ahadiat, S.E., MBA., dan para Dewan Penguji yang terdiri atas: Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., sebagai Dekan, Dr. Ir. Slamet Budi Yuwono, M.S., sebagai Ketua. Kemudian Agus Yudha Hernoko, S.H., M.H., sebagai Promotor, Prof. Dr. Sugeng Triyono, M.Si, sebagai Co-Promotor, Dr. Mareli Telaumbanua., S.T.P., M.Si., sebagai Co-promotor, Dr. Hendra Prasetia, M.Sc., sebagai Penguji Eksternal dan Dr. Ir. Sri Ratna Sulistiyanti, sebagai Penguji Internal.
Dalam ujian terbuka ini, Promovendus menyampaikan penelitian disertasinya yang berjudul “Rekayasa Pembuatan Piring Sekali Pakai Berbahan Dasar Daun”.
Martinus dalam presentasinya menyampaikan tujuan dari penelitiannya ini yaitu merancang dan membuat mesin pencetak piring daun jati yang dapat mencetak piring daun yang laik sebagai piring sekali pakai.
Tujuan berikutnya adalah mencetak dan menguji kelaikan piring daun jati sebagai piring sekali pakai.
“Penelitian piring daun in penting untuk memanfaatkan bahan yang bersifat renewable dan biodegradable sebagai produk pengganti plastik,” kata Martinus kepada Krakatoa.id usai ujian terbuka, Kamis (31/8/2023).
Menurutnya hal ini sejalan dengan isu rekayasa kekinian mengenai teknologi serat yang juga didukung oleh pengembangan teknologi mesin untuk industri sebagai bagian dari Prioritas Riset Nasional 2020-2024.
“Penelitian disertasi ini bertujuan untuk mendapatkan proses produksi piring daun yang memenuhi kualitas unggul dari segi ekonomis, dan durabilitas yang mampu berdanding dengan produk serupa sekali pakai yang ada di pasaran,” jelas dia.
Dikatakan Martinus penelitian ini menjawab masalah yang dihadapi oleh peradaban saat ini yaitu sampah plastik. Penelitian ini akan menjadi bagian dari solusi produk pengganti plastik.
“Keberhasilan dari penelitian akan membuka potensi untuk mesin pencetak piring daun kemasan makanan lain dari yang dapat dugunakan tidak hanya untuk mencetak piring, namun juga bentuk lainnya.”
“Penelitian ini dapat menjadi salah satu jawaban bagai masalah peradaban dunia yaitu sampah plastic!,” tegas Martinus.
Sejak 2016 Martinus Melakukan Penelitian
Menurut Martinus ide membuat piring sekali pakai berbahan dasar daun tersebut sudah lama terpikirkan sejak tahun 2016 silam.
“Dengan beberapa eksperimen menggunakan berbagai macam daun, ternyata masih belum membuahkan hasil yang maksimal. Dengan kesibukan mengajar saya akhirnya rencana membuat piring berbahan daun sempet tertunda, nah baru terpikirkan kembali pada awal tahun 2022.
”Sebenarnya ide membuat piring berbahan daun ini, berawal dari banyaknya sampah plastik yang tidak bisa terurai, diketahui Indonesia produksi sampah plastik juara dua setelah Cina,” kata Martinus.
Dengan banyaknya produk plastik yang digunakan, lanjut Martinus, mucullah ide untuk piring sekali pakai berbahan dasar daun yang bahan bakunya mudah dijumpai di Indonesia.
”Kita bersyukur hidup di Indonesia yang memiliki dua musim, musim hujan dan kemarau, bahan baku daun yang bisa dijadikan piring, berserakan bisa dijumpai dimana-mana, kenapa tidak kita manfaatkan daun-daun itu yang bisa disulap menjadi produk yang bermanfaat untuk orang banyak,” ujarnya.
“Akhirnya saya coba lagi untuk membuat piring berbahan daun. Setalah mencoba beberapa daun. Alhmdulillah pada hari ini Kamis tanggal 31 Agustus 2023, saya berhasil menyelesaikan program studi doktor, dengan diseratasi berjudul “Rekayasa Pembuatan Piring Sekali Pakai Berbahan Dasar Daun”.
Piring sekali pakai berbahan dasar daun ini dijelaskan Martinus butuh waktu yang lama untuk mencari bahan daun yang tidak mudah sobek, ketebalan daunnya. Meskipun digunakan untuk makanan yang berkuah tidak mudah tembus dan sobek.
”Saya berharap, piring sekali pakai berbahan dasar daun ini bisa digunakan oleh masyarakat luas, untuk mengurangi sampah plastik yang ada di Indonesia ini, khususnya Lampung.”
“Ada beberapa bentuk piring berbahan dasar daun yang saya ciptakan, mulai dari piring, mangkok dan wadah kue,” pungkasnya.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan TIK: Dr. Ayi Ahadiat, S.E., MBA., mengatakan gagasan piring sekali pakai berbahan dasar daun ini sangat brilian. Karena selama ini lanjutnya, belum ada dosen Fakultas Pertanian Unila yang mempunyai gagasan yang tertuang dalam disertasi Martinus.
”Dengan adanya gagasan membuat piring berbahan dasar daun, diharapkan bisa mengangkat nama Universitas Lampung, yang telah menciptakan doktor yang kompeten,” ujar Ayi.
Diharapkan dengan produk piring sekali pakai berbahan dasar daun, bisa dimanfaatkan oleh banyak orang dan dat diproduksi masal.
”Piring berbahan bahan dasar plastik bisa digunakan masyarakat luas, sehingga bisa mengurangi produk berbahan plastic,” tutup Ayi.***