KRAKATOA.ID, PESAWARAN – Sebanyak 1000-an lebih orang muda katolik (OMK) dari berbagai stasi di Kabupaten Pesawaran tumpah ruah mengikuti acara Ekaristi Kaum Muda (EKM) yang berlangsung di GSG Komplek Pemkab Pesawaran, Minggu (24/9/2023).
EKM dan Temu OMK se-Kabupaten Pesawaran ini diselenggarakan oleh Masyarakat Katolik Kabupaten Pesawaran (FMKKP) bekerjasama dengan Komisi Kepemudaan (Komkep) Keuskupan Tanjungkarang.
“Penyelenggara Forum Masyarakat Katolik Kabupaten Pesawaran bekerjasama dengan Komkep Tanjungkarang. Kegiatan merupakan progran dari FMKKP,” kata Sekretaris FMKKP Falentinus Andi saat dihubungi Krakatoa.id, Selasa (26/9/2023).
Falent begitu Sekretaris FMKKP akrab disapa menjelaskan bahwa EKM dan Temu OMK se-Kabupaten Pesawaran sebagai ajang untuk mengumpulkan dan memberikan ruang bagi orang muda katolik.
“Bahwa di Pesawaran sampai saat ini belum ada Paroki, sehingga untuk acara ini tujuanya untuk mempertemukan OMK-OMK se-Kabupaten Pesawaran supaya saling mengenal,” kata dia.
Ajang EKM ini juga dimanfaatkan FMKKP untuk memberikan pemahaman kepada OMK dalam menghadapi tahun politik 2024 supaya lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
“Tidak ikut menyebarkan atau membuat konten-konten yang isinya negatif, profokatif yang dapat memecah belah masyarakat,” tegas Falent.
Falent yang juga merupakan Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Lampung ini berharap OMK untuk dapat menjadi duta-duta digital yang kreatif dan isnpiratif.
“OMK mampu menjadi ‘duta-duta digital’ yang insiparatif dan mampu memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan kopetensi diri dan mengembangkan diri baik untuk bisnis, dll,” tandasnya.
EKM dan Temu OMK se-Kabupaten Pesawaran ini dihadiri langsung oleh Uskup Keuskupan Tanjungkarang Mgr. Vincensius Setiawan Triatmojo. Mgr. Avin begitu sapaan akrabnya berharap OMK mampu menghadirkan gereja di dalam kehidupan bermasyarakat dengan terlibat dalam kagiatan-kegiatan di lingkungan masyarakat.
“OMK tidak mudah menyebarkan berita-beruta yang tidak jelas kebenarannya, apalagi sampai membuat konten-konten yang negatif yang menimbulkan nitizen berkomentar negatif,” kata Mgr. Avin.
“Dengan berkembang pesatnya dunia digital OMK diminta untuk menyebarkan hal-hal positif. Karena pada dasarnya Gereja harus berpihak kepada yang miskin, dan OMK diminta peka terhadap situasi sosial di masyakat,” tandas Mgr. Avin.
Orang katolik nomor satu di Provinsi Lampung ini juga berharap agar Kabupaten Pesawaran tetap menjadi Kabupaten Pancasila.
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona yang hadir pada kegiatan tersebut meminta pada OMK di Kabupaten Pesawaran untuk turut mengambil andil dalam menangkal segala informasi dari teknologi digital yang dapat memecah belah kesatuan.
Terlebih lagi saat ini terutama di Indonesia tengah memasuki panasnya musim politik.
“Kalau bisa segala informasi yang dishare di media sosial diperhatikan isinya, apakah ini memicu potensi (konflik) atau menebar kebaikan,”
“Kalau menebar kebaikan justru itu harus dibagikan ke siapapun orangnya, kalau itu buruk tentu jangan dilakukan,” katanya.
Dendi meminta kaum muda Katolik di Pesawaran bisa mengimbangi segala informasi termasuk isu-isu politik dengan hal-hal yang bijak.
FMKKP dalam acara EKM dan Temu OMK se-Kabupaten Pesawaran mendatangkan Romo Lukas Heri Purnawan, MSF atau yang lebih dikenal dengan Romo Ipeng untuk menjadi salah satu keynote speaker.
Romo Ipeng memberikan materi bagaimana OMK harus berani bertolak lebih dalam (duc in altum) di era digital ini dengan membuat konten-konten yang inspiratif untuk mewartakan injil. Memanfaat media sosial untuk memberi semangat kepada orang-orang putus asa. ***