KRAKATOA.ID, LAMPUNG SELATAN — Teriknya matahari siang itu, Sabtu (21/10/2023) tak membuat Gatot Suryono dan beberapa teman-temannya dari komunitas paramotor di Lampung patah arang membabat semak-semak yang mejulang tinggi di perbukitan seluas sekitar 200-an meter persegi Teluk Nipah.
Berbekal alat seadanya berupa golok, sabit dan kapak kayu, mereka gigih membuka area itu sebagai langkah awal mewujukan mimpi besar “menghidupkan kembali olahraga paralayang di Lampung”.
Adalah Letnan Kolonel Laut (T) Gatot Suryono sebagai inisiator “menghidupkan kembali” olahraga paralayang di Provinsi Lampung yang sudah lama vakum. Salah satu langkah kongkritnya adalah dengan membuka lahan di bukit setinggi 120-an MDPL di Teluk Nipah yang akan disulap menjadi lokasi peluncuran untuk paralayang maupun paramotor.
Kepada Krakatoa.id, Letkol Gatot bercerita awal mula ingin mewujudkan mimpi besarnya ini pertama kali saat menginjakan kaki di Bumi Ruwa Jurai pada Juni 2023 lalu.
“Jadi awal mula saya masuk ke Lampung karena aktif kebetulan saya olahraga paralayang saya melihat potensi palarayang di Lampung. Setelah saya browsing ternyata pernah dilaksanakan paralayang di Teluk Nipah ini terakhir tahun 2012,” kata Letkol Gatot yang saat ini berdinas di Markas Besar TNI Angkatan Laut.
Dengan dibantu teman-teman barunya dari komunitas paramotor yang ada di Lampung seperti Rajabasa Adventure Paramotor Club Lampung dan Krakatau Flying Club Lampung, Letkol Gatot mulai mewujudkan niatnya bermodal kegigihan dan tekad bulat.
Rimbunnya lokasi perbukitan Teluk Nipah yang dahulu pernah digunakan untuk olahraga ini membuat Letkol Gatot bekerja keras selama beberapa bulan terakhir. Napak tilas, begitu dia menamai misi ini.
“Jadi karena sekarang sudah sangat rimbun saya dibantu teman-teman paramotor ada Om Arian, Om Bambang, Mas Ayang, Aris, Edwin, Dewi dan lainnya masih nyusul mencoba membuka lahan ini lagi. Napak tilas supaya di tempat Teluk Nipah ini bisa dipakai untuk tempat paralayang juga paramotor dan meningkatkan prestasi olahraga dirgantara yang ada di Provinsi Lampung,” tandas dia.
Perjuangan dimulai, lanjut Letkol Gatot dengan melihat lokasi yang pernah digunakan untuk olahraga paramotor di Teluk Nipah pada Juli 2023. Lokasinya persis di dalam area milik PT Optina Nusa Tujuh (ONT), anak usaha PTPN VII di Dusun Sudul, Desa Sukamarga, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan.
“Jadi saya mulai survei sekitar bulan Juli, mulai mencari titiknya kebetulan ada kontak personnya dari Om Bambang yang dari paramotor. Browsing tempat ini sekitar dua, tiga minggu, setelah ketemu titiknya coba kita buka, sebagian yang ada di belakang mulai kebuka, kita kroschek ulang lagi yang pernah terbang ke sini, ini bener enggak? Setelah bener baru kita eksekusi bulan-bulan ini. Bulan Oktober ini dibersihkan ulang supaya bisa dipakai lagi untuk olahraga paralayang dan paramotor,” tandas dia optimis.
Menurut Letkol Gatot, lokasi paralayang di Teluk Nipah ini persis sama potensinya dengan yang ada di Pantai Pandawa, Kabupaten Badung, Bali.
“Kalau di sini potensinya hampir seperti Pantai Pandawa. Di sana ada Paralayang Timbis, Nyang-nyang.. itu hampir sama. Jadi kalau bisa terbang dari sini nanti kita bisa soaring-soaring di sini, sampai setinggi kita bisa sampai ke Pantai Marina, terbang. Kalau kita pingin landing ke Pantai Nipah, atau Pantai Sudul bisa. Atau kalau pas anginya bagus bisa top landing atau landing lagi di sini,” papar dia.
Dijelaskan Letkol Gatot di lokasi yang tengah dibukanya ini pernah juga digunakan untuk olahraga paralayang sekitar tahun 2012. Oleh Om Budi Marta dan teman- teman paralayang. “Sebenernya dulu pernah terekspos cuman terhenti hampir 10 tahun, nah sekarang kita napak tilas buka lagi seperti itu,” jelasnya.
Awal bulan ini kata Letkol Gatot dia berharap usahanya untuk membuka lokasi di Teluk Nipah ini tuntas dan dapat digunakan pada awal November 2023.
“Semoga November akhir atau bulan Desember bisa loauncing lah gitu. Kebetulan kita sudah menghubungi dari pihak PTPN, terus di sini ada dari PT ONT, kita sudah terkontak termasuk sudah dibantu dari anggota dewan bapak Malik yang ada di Lampung Selatan,” tandasnya.
Di lokasi yang sama, Adi Ayangsyah dari Krakatau Flying Club Lampung bercerita tentang pertemuan komunitasnya dengan Letkol Gatot.
“Ya jadi kita dari komunitas paramotor, jadi paramotor paralayang kan tidak jauh berbeda, yang membedakan hanya tak offnya saja, kalau paralayang dari bukit kalau paramotor bisa dari bawah. Kemudian ini kebetulan kita ketemu dengan Pak Gatot waktu itu mengajak kembali membangun paralayang di Lampung sehingga temen-temen pun sangat berminat. Karena memang kita sudah lama sekali dari tahun 2012 itu terakhir itu dari kita paralayang, kebetulan kita basicnya paramotor,” kata Adi Ayangsyah.
Atlet andalan Paramotor Provinsi Lampung yang kerap meraih emas ini sangat antusias saat diajak Latkol Gatot untuk mewujudkan mimpi besar menghidupkan olahraga paralayang.
“Nah untuk paramotor sendiri kita sudah menoreh prestasi untuk olahraganya, kemudian yuk kita prestasi di paramotor kita bisa berarti di paralayang juga bisa, sehingga kita sambut, nah kita sama-sama membangun lokasi,” tandasnya singkat.***