Sosok Romo Andreas Sunaryo Dimata Mrg. Avien : Dia Mengajak Sebanyak Mungkin Orang Bergembira Mengenal Kristus

KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Uskup Keuskupan Tanjungkarang Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo menyampaikan kesannya pada sosok Romo Andreas Sunaryo sebagai pribadi yang menghayati nama babtisnya “Andreas”. Hal itu dikemukakan pada homilinya saat Misa Requien Reverendus Dominus (RD) Andreas Sunaryo di Gereja Ratu Damai Telukbetung, Bandarlampung, Sabtu (02/12/2023).

Menurut Mgr. Avien – begitu Uskup Tanjungkarang dikenal – Romo Andre dinilai sebagai pribadi yang menghayati nama babtis yang disandangnya sehingga dalam tugas kegembalaannya selalu mengajak banyak orang untuk bergembira mengenal Kristus.

“Romo Andre, begitu dia dikenal, lewat tugas-tugasnya, mungkin juga karena dia menghayati nama babtisnya sebagai Andreas yang coba mempersembakan dirinya untuk mengajak sebanyak mungkin orang bergembira mengenal Kristus, mengenal iman Katolik, mungkin lewat permainan-permainan yang dia buat, juga tentu nilai-nilai Kristiani yang berisikan sukacita dan kegembiraan dalam setiap materi-materinya yang diberikan, karena dia melayani pastoral di sekolah,” kata Mrr. Avien.

“Sebagaimana Andreas dia mengajak sebanyak mungkin orang untuk datang “Mari dan lihatlah, Dia yang pernah disebut sebagai putra Daud”, barangkali yang akan memberikan sesuatu yang berbeda kepada kita.”

Misa Requien Romo Andreas Sunaryo di Gereja Ratu Damai Telukbetung, Bandarlampung, Sabtu (02/12/2023). Foto : Tangkap layar akun youtube Komsos Keuskupan Tanjungkarang

Uskup Keuskupan Tanjungkarang ini mengajak seluruh umat Katolik untuk bersikap rendah hati secara total seperti yang telah diteladani oleh Yesus Kristus, Sang Juru Selamat.

“Saudara sekalian apa yang pada saat ini kita alami dan saksikan bersama sekali lagi bisa memancing atau juga membuat kita mengajukan banyak pertanyaan dan bahkan mungkin gugatan-gugatan. Tetapi mari dalam kerendahan hati yang total dan penuh kita melihatnya segalanya dalam kerangka penggilan kita mengabdi pada Allah yang kita cintai, Allah yang dekat, Allah yang mau tinggal di antara kita, Allah yang mau menjadi manusia.”

BACA JUGA :  Membangun Toleransi dan Kebersamaan: Pembinaan dan Pemilihan Penyuluh Agama Katolik Teladan di Lampung

“Barangkali juga akan sangat sulit untuk dimengerti oleh orang yang cerdik dan pandai, tetapi justru akan makin dirasakan ketika sikap kita adalah sikap orang yang kecil dan rendah hati. Karena Dia sendiri mau turun untuk merendahkan diri serendah-rendahnya, mengosongkan ke-Maha Kuasaannya dan ke-Maha Tinggiannya sebagai Allah untuk menjadi hamba dari para hamba.”

“Dialah yang merangkul segala sesuatu, bahkan Dia adalah pencipta segala sesuatu, dan hari ini boleh katakanlah melakukan sesuatu yang tidak akan kita mampu, Dia yang member kehidupan dan Dia yang mengambil kehidupan kita,” pungkas Mgr. Avien.

Seperti dikutip dari Altumnews.com, Keuskupan Tanjungkarang berduka. Romo Andreas Sunaryo, salah satu imam diosesan (RD) di keuskupan ini tutup usia pada Sabtu (02/12/2023) pukul 02.00 WIB di Rumah Sakit St. Carolus Jakarta.

“Jenazah disemayamkan di Kompleks Gereja Paroki Ratu Damai, Jln. Ikan Kakap No.4, Telukbetung, Bandarlampung,” tulis Romo Kornelius Anjarsi, Sekertaris Keukuspan Tanjungkarang dalam pesan tertulisnya, Sabtu (02/12/2023).***