KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Kompetisi menjadi salah satu aktivitas dimana kita bisa mengukur kemampuan dan memacu diri dalam berbagai bidang. Setiap implementasi dari ilmu yang telah kita dapatkan, ada tantangan yang membuat kita termotivasi untuk menciptakan sebuah karya dan inovasi.
Hal tersebut juga dirasakan oleh Rodrikson Alpian Medlino, seorang mahasiswa FH Unila 2020 yang mencoba menemukan inovasi dan karya yang penuh inspirasi lewat aksinya dalam mengikuti berbagai ajang perlombaan dan kompetisi. Bahkan, ia berhasil mengumpulkan 50 prestasi bergengsi selama kuliah, mulai dari tingkat daerah, nasional hingga internasional.
Kompetisi menjadi sebuah pijakan baru sekaligus mencoba untuk bersaing dengan berbagai Universitas yang ada di Indonesia. Menurutnya, kompetisi tidak ditentukan oleh kualitas dan peringkat institusinya, tetapi dari kualitas mahasiswa secara personal. Oleh karena itu, Rodrikson pun mulai tertarik dan termotivasi untuk mengikuti berbagai perlombaan.
“Awalnya sempat ragu untuk mencoba mengikuti perlombaan, tapi aku coba yakinkan diri kalau kita sebagai mahasiswa Unila juga tidak kalah saing dengan universitas atau institut lainnya yang ada di Indonesia, terutama yang ada di pulau jawa,” ujar Rodrikson saat diwawancara via Whatsapp, Jumat 5 April 2024.
Rodrikson juga mengatakan, bahwa dengan kompetisi ia bisa mendapatkan hal-hal menarik, mendapatkan kepercayaan sebagai mahasiswa berprestasi di tingkat fakultas dan universitas, serta membuatnya cukup dikenal di kalangan dosen maupun civitas akademika Universitas Lampung.
Namun, setiap perjalanan yang ia lewati saat berkompetisi tidak selamanya berjalan mulus. Rodrikson sempat mengalami kesulitan dalam manajemen waktu, terutama saat proses menyelesaikan tugas-tugas akademik yang sempat membuatnya kewalahan, karena di satu sisi ia juga dituntut untuk aktif mengikuti berbagai kompetisi.
Meskipun demikian, kendala dan tantangan yang ada tidak membuatnya mudah menyerah. Bahkan, ia semakin bersemangat karena dengan kompetisi bisa mendapatkan berbagai pengalaman dan kesan yang tak terlupakan.
Salah satu peraihan prestasi yang paling berkesan bagi Rodrikson adalah saat berhasil meraih Juara 2 pada Nace Competition tingkat nasional tahun 2021, yang diinisiasi oleh Lembaga Kajian Keilmuan Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Adapun beberapa prestasi lainya yang pernah ia raih bersama rekannya, Ananda Dwi Kartika adalah Juara 1 dalam ajang Innovation and Research Competition (IESCO) tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Salatiga Jawa Tengah. Kemudian, Rodrikson dan Kartika juga berhasil meraih Gold Medal sekaligus menjadi Awardee dalam rangkaian Youth Innovation Forum: Singapore, Malaysia, and Thailand pada tahun 2023.
Pada perolehan prestasi yang ke-50, Rodrikson menyampaikan pesan kepada seluruh mahasiswa Unila agar tetap semangat dalam meraih mimpi dan mencoba keluar dari zona nyaman. Kedepannya, ia akan fokus untuk bekerja sebagai seorang Junior Associate di salah satu Law Firm (Kantor Hukum) yang ada di Jakarta.
“Kali ini, saya berhasil memenangkan perlombaan essay di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Walisongo, yang merupakan kompetisi ke-50 sekaligus kompetisi terakhir yang saya ikuti selama kuliah. Saya berharap, akan ada banyak mahasiswa Unila yang berani keluar dari zona nyaman untuk bisa mengikuti berbagai kompetisi atau perlombaan,” ujar Rodrikson
Baginya perlombaan adalah sebuah hal yang seru dan menyenangkan. Kompetisi yang ia ikuti juga membuat Rodrikson dapat memahami hal-hal baru, sekaligus menciptakan jejak prestasi dan membanggakan almamater tercinta.***