KRAKATOA.ID, BANDAR LAMPUNG — Dalam upaya memperkuat budaya literasi sekaligus mempercepat transformasi layanan perpustakaan berbasis digital, Universitas Lampung (Unila) melalui Unit Penunjang Akademik (UPA) Perpustakaan kembali menggelar Pemilihan Duta Baca Unila 2025. Kegiatan ini tidak hanya mencari ikon literasi kampus, tetapi juga calon mitra strategis dalam membumikan perpustakaan sebagai pusat inovasi dan pembelajaran digital.
Pemilihan Duta Baca tahun ini menjadi bagian penting dari rebranding perpustakaan kampus, yang tidak lagi sekadar gudang buku, melainkan sebagai ruang kolaborasi, eksplorasi riset, hingga pengembangan literasi digital mahasiswa.
“Kami ingin perpustakaan menjadi tempat yang hidup, yang dekat dengan mahasiswa dan terus relevan dengan zaman. Untuk itu, kami libatkan langsung mahasiswa sebagai motor perubahan,” ujar salah satu panitia penyelenggara, Yolanda, Jumat (2/5/2025).
Melalui program ini, mahasiswa tak hanya dituntut memiliki minat baca dan pemahaman literasi, tetapi juga ditantang untuk aktif dalam promosi literasi di era digital. Calon Duta Baca diharapkan memiliki kecakapan digital, pengalaman berorganisasi, dan kemampuan komunikasi publik agar bisa menjadi jembatan antara perpustakaan dan sivitas akademika.
Agenda ini juga sekaligus menjadi pintu masuk bagi anggota baru Komunitas Baca Perpustakaan Unila—sebuah komunitas literasi kampus yang selama ini menjadi penggerak diskusi buku, pelatihan literasi media, hingga pendampingan riset mahasiswa baru.
“Transformasi perpustakaan membutuhkan partisipasi aktif mahasiswa. Kami percaya generasi muda Unila bisa menjadi agen literasi digital yang progresif, inovatif, dan membumi,” tambah Yolanda.
Pendaftaran dibuka sejak 2 Mei hingga 20 Mei 2025 dan dilakukan secara langsung di lantai dua Perpustakaan Unila, atau melalui kontak resmi panitia. Seleksi akan dilanjutkan dengan wawancara, dan penobatan pemenang akan digelar awal Juni.
Melalui program ini, Unila menegaskan komitmennya untuk menjadikan perpustakaan bukan hanya sebagai tempat menyimpan ilmu, tetapi juga tempat menyalakan semangat literasi dan kreativitas generasi muda.***
