Tari Ngigel Jadi Simbol Persatuan Warga dalam Pawai Budaya Bandar Lampung

KRAKATOA.ID, BANDAR LAMPUNG — Tugu Adipura dipadati ribuan warga dari berbagai latar belakang pada Minggu (3/8), dalam gelaran Pawai Budaya Tari Ngigel yang diselenggarakan Pemerintah Kota Bandar Lampung. Lebih dari sekadar perayaan HUT ke-343 Kota Bandar Lampung, acara ini menjadi ruang kolaborasi lintas generasi dan komunitas dalam merawat nilai-nilai kebudayaan lokal.

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menilai bahwa kebudayaan seperti Tari Ngigel bukan hanya simbol seni, tetapi juga jembatan penghubung antara generasi tua dan muda.

“Kami ingin generasi milenial dan Gen Z mengenal akar budaya mereka. Tapi lebih dari itu, kami ingin budaya jadi ruang temu antarwarga, terlepas dari usia maupun latar belakang,” ujar Eva.

Keikutsertaan komunitas lintas agama, tokoh adat, pelajar, serta aparatur pemerintahan dalam pawai menunjukkan semangat kebersamaan yang dijunjung tinggi oleh warga kota. Sejak sepekan terakhir, kampanye budaya juga diperkuat dengan ajakan bagi camat dan lurah untuk mengenakan topi adat Lampung dalam kegiatan dinas.

Tari Ngigel sendiri, lanjut Eva, menyiratkan keceriaan dan gotong royong masyarakat Lampung—nilai yang sangat relevan untuk memperkuat solidaritas sosial di tengah dinamika kehidupan perkotaan.

“Pembangunan tak cukup hanya beton dan jalan. Kebudayaan adalah fondasi moral dan sosial kita,” tegasnya.

Pawai budaya ini merupakan salah satu rangkaian panjang peringatan HUT ke-343 Bandar Lampung yang telah digelar sejak 17 Juni. Agenda lainnya mencakup pertunjukan seni, pameran UMKM, hingga festival kuliner khas Lampung.

Kemeriahan acara hari ini menjadi pengingat bahwa di balik laju modernisasi, kekayaan tradisi tetap mampu menjadi titik temu dan kebanggaan bersama warga kota.***

BACA JUGA :  Pansus DPRD Bandar Lampung Beri 12 Rekomendasi untuk PAM Way Rilau