KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bersama Pangdam XXI/Raden Inten Mayjen TNI Kristomei Sianturi membahas rencana pembangunan Batalyon Teritorial (Yon TP) sebagai bagian dari penguatan sinergi antara pemerintah daerah dan TNI dalam menjaga ketahanan wilayah dan mendukung pembangunan nasional.
Pertemuan berlangsung di Ruang Kerja Gubernur, Kompleks Kantor Gubernur Lampung, pada Senin (22/9/2025) dan dihadiri sejumlah pejabat strategis dari lingkungan Pemprov Lampung dan jajaran Kodam XXI/Raden Inten.
Dalam pemaparannya, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, didampingi Asisten Perencanaan Kodam, Kolonel Arh Aji Prasetyo Nugroho, menjelaskan bahwa Yon TP dirancang bukan hanya untuk penguatan pertahanan, melainkan juga sebagai instrumen pembangunan daerah.
Setiap batalyon akan mengelola 50 hektare lahan produktif, dengan satu kompi bertanggung jawab atas 10 hektare. Fokus utama pengelolaan diarahkan pada peningkatan produksi pangan, khususnya beras, dalam rangka mendukung program swasembada pangan nasional.
“Satu Yon TP ditargetkan dapat memproduksi hingga 30.000 ton beras. Ini akan memberi manfaat langsung bagi masyarakat, memperkuat ketahanan pangan, dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal,” jelas Pangdam.
Pemerintah pusat, lanjut Kristomei, telah menetapkan pembangunan satu unit Yon TP berisi 541 personel untuk tiap kabupaten atau provinsi. Kodam XXI menargetkan Lampung dan Bengkulu ke depan dapat memiliki delapan Batalyon Teritorial yang siap menjalankan fungsi pertahanan sekaligus penguatan ekonomi.
Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menyambut baik rencana tersebut dan menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung mendukung penuh langkah strategis TNI dalam memperkuat ketahanan nasional.
“Kami percaya, sinergi ini akan membawa manfaat ganda: menjaga keamanan wilayah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lampung,” kata Gubernur Mirza.
Ia menegaskan bahwa program Yon TP sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional.
“Instruksi Presiden jelas: Indonesia harus swasembada pangan. Program Yon TP adalah langkah nyata untuk mempercepat pencapaian target itu, dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan lahan produktif di daerah,” imbuhnya.
Pertemuan tersebut juga membahas pembentukan Satuan Tugas Gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Polisi Kehutanan, serta Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Satgas ini akan difokuskan pada upaya menjaga kelestarian kawasan hutan dan melindungi masyarakat dari dampak perambahan serta konflik lahan.
Gubernur menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor demi menghadirkan keamanan ekologis dan sosial bagi masyarakat Lampung.
“Dengan kerja sama ini, kami berharap kehadiran Kodam XXI/Raden Inten dan Yon TP dapat mempercepat pembangunan daerah, memperkuat ketahanan pangan, serta menjaga rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,” tegasnya.***