Prof. Wasinton Soroti Tren Baru Teknologi Produksi Biodiesel dalam Orasi Ilmiah Dies Natalis ke-60 Unila

KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Universitas Lampung (Unila) menggelar dies natalis ke-60 dengan menghadirkan orasi ilmiah dari Prof. Wasinton Simanjuntak, Ph.D., yang mengangkat tema “New Trend in Biodiesel Production Technology”.

Orasi tersebut berlangsung Selasa, 23 September 2025, bertempat di Gedung Serbaguna (GSG) Unila. Dalam paparannya, Prof. Wasinton menegaskan pentingnya pengembangan energi terbarukan, khususnya biodiesel, sebagai solusi atas keterbatasan energi fosil dan dampak lingkungan yang ditimbulkannya.

Menurutnya, energi fosil seperti minyak bumi dan batubara selama ini menjadi sumber utama, namun cadangan alam kian menipis dan penggunaannya berkontribusi pada pemanasan global serta perubahan iklim.

“Kita tidak bisa terus bergantung pada energi fosil. Bioenergi, terutama biodiesel, menjadi alternatif yang menjanjikan karena terbarukan, ramah lingkungan, dan potensial dikembangkan,” jelas Prof. Wasinton.

Biodiesel saat ini sudah dimanfaatkan dalam bentuk bauran dengan bahan bakar fosil, seperti B30 dan B40, serta diproduksi dalam skala industri. Namun, tantangan terbesar terletak pada bahan baku.

Minyak kelapa sawit, yang selama ini menjadi sumber utama, memiliki keterbatasan karena juga berfungsi sebagai bahan pangan. Hal ini menimbulkan konflik antara kebutuhan energi dan pangan

“Dari sisi kepentingan bisnis, mengolah minyak kelapa sawit menjadi biodiesel tidak menguntungkan. Kita perlu fokus pada bahan baku non-pangan seperti minyak jarak pagar, minyak biji karet, dan minyak kelapa, yang produksinya masih berpeluang ditingkatkan,” ujarnya.

Selain bahan baku, aspek teknologi juga menjadi perhatian penting. Prof. Wasinton menyoroti perkembangan katalis heterogen, seperti zeolit dan oksida logam, yang mampu meningkatkan efisiensi sekaligus mengurangi biaya produksi. Ia menekankan, riset Unila berperan penting dalam pengembangan teknologi ini.

“Lampung sebenarnya memiliki potensi zeolit alami, tetapi hingga kini belum bisa dimanfaatkan secara optimal. Karena itu, kami di Laboratorium Kimia Unila berfokus mengembangkan zeolit sintetis berkinerja tinggi. Hasilnya terbukti lebih efektif dalam reaksi kimia untuk produksi biodiesel,” ungkap Prof. Wasinton.

BACA JUGA :  Fakultas Hukum Unila Gelar I-Coffees 2022

Unila melalui para penelitinya konsisten berkontribusi dalam riset energi terbarukan. Sejumlah publikasi internasional dari tim riset Prof. Wasinton dan kolaboratornya menunjukkan upaya serius dalam mengembangkan biodiesel dari berbagai bahan baku alternatif serta inovasi katalis.***