STIE Gentiaras Menuju Kampus Mandiri: 90% Tenaga Didik Lulusan Sendiri, Dua Dosen Lanjut Doktoral

KRAKATOA.ID, BANDAR LAMPUNG -— Di tengah perayaan Wisuda ke-23, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Gentiaras menunjukkan capaian signifikan dalam proses transformasi kelembagaan menuju kampus yang mandiri, dewasa, dan berbasis kualitas internal.

Dari total 68 mahasiswa yang diwisuda—terdiri atas 36 lulusan Program Studi Manajemen dan 32 lulusan Program Studi Akuntansi—fokus utama tidak hanya pada perolehan gelar, tetapi pada bagaimana kampus ini mulai membangun kekuatannya dari dalam.

Dalam sambutannya pada acara Wusuda ke-23 yang digelar di Hotel Horison, Bandar Lampung, pada Rabu (24/9/2025), Ketua STIE Gentiaras, Dr. Andy Fitriadi Dharma Tilaar, S.E., M.M., menekankan bahwa Gentiaras perlahan tetapi pasti mulai berdiri di atas kakinya sendiri, ditandai dengan 90% tenaga kependidikan (tendik) berasal dari alumni kampus tersebut.

“Tiga dari lulusan kita kini telah menjadi dosen di Gentiaras. Ini sinyal positif bahwa regenerasi akademik sedang berjalan. Kita membangun dari dalam, dengan orang-orang yang sudah mengenal nilai dan kultur kampus ini,” ujar Dr. Andy Fitriadi dalam siaran pers yang diterima Krakatoa.id, Jumat (26/9/2025).

Lebih lanjut, dua dosen dari masing-masing program studi saat ini tengah menempuh pendidikan doktoral, sebagai langkah konkret meningkatkan kapasitas dosen dan daya saing institusi.

Ketua STIE Gentiaras, Dr. Andy Fitriadi Dharma Tilaar, S.E., M.M.

STIE Gentiaras juga tengah memperkuat fondasi kelembagaan melalui proses akreditasi perpustakaan, akreditasi Program Studi Manajemen, serta pelaporan evaluasi tahun ketiga Program Studi Akuntansi.

“Kami sadar bahwa kemajuan kampus tidak cukup hanya dengan wisuda tahunan. Yang lebih penting adalah peningkatan kualitas layanan akademik dan tata kelola kelembagaan. Untuk itu, kami mohon dukungan para alumni,” ungkap Dr. Andy Fitriadi.

Meski meluluskan mahasiswa dengan IPK rata-rata tinggi—3,62 (Manajemen) dan 3,60 (Akuntansi)—Andy mengingatkan bahwa gelar sarjana bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan aktualisasi diri.

BACA JUGA :  Komisi IV DPRD Bandar Lampung Kawal Tuntas Kasus TPPO Anak di Bawah Umur

“Negara memanggil dan masyarakat menanti. Gunakan ilmu yang diperoleh bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk memberi manfaat bagi banyak orang,” tegasnya.

Dengan terus mendorong alumni berkontribusi di berbagai sektor dan membangun ekosistem akademik yang kuat, STIE Gentiaras menegaskan visinya menjadi kampus swasta berkualitas yang tidak hanya eksis secara lokal, tetapi juga relevan dalam peta pendidikan nasional.

“Kami tidak ingin hanya menjadi penonton sejarah, tapi pelaku sejarah dalam dunia pendidikan tinggi. Gentiaras harus tumbuh, dewasa, dan berdaya saing. Viva Academika, Proviciat Alumni!” tutup Dr. Andy Fitriadi penuh optimisme.***