KRAKATOA.ID, BANDAR LAMPUNG -— Pertemuan Komisi Kerawam Regio Sumatera Tahun 2025 resmi dimulai pada Selasa sore (28/10) di Susteran CB Matow Way Hurik, yang beralamat di Jl. Ratu Dibalau No. 76, Tanjung Senang, Kedaton, Bandar Lampung. Kegiatan ini akan berlangsung hingga 31 Oktober 2025 dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai keuskupan di wilayah Sumatera.
Dalam acara ramah-tamah pembukaan, Ketua Panitia Agustinus Warso menyampaikan bahwa pertemuan tahun ini memiliki arah yang lebih konkret dan aplikatif.
“Pertemuan Komisi Kerawam Regio Sumatera ini tidak lagi menghasilkan rekomendasi yang sifatnya masih jauh, tetapi benar-benar melahirkan modul yang siap dilaksanakan di masing-masing keuskupan,” ujarnya.
Pertemuan ini mengusung tema “Sinergi dan Konsistensi Kaderisasi untuk Meningkatkan Partisipasi Awam dalam Masyarakat demi Mewujudkan Bonum Commune.”
Menurut Agus Warso – begitu dia akrab disapa, semangat yang diharapkan tumbuh dari kegiatan ini adalah kesadaran bahwa peran umat awam bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga sebagai pewartaan aktif di tengah masyarakat, sebagaimana diharapkan oleh Gereja.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode belajar bersama, agar modul yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan situasi pastoral regio Sumatera.
“Kegiatan ini juga akan didampingi oleh Mgr. Vincensius Setiawan Triatmojo bersama Tim Komisi Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau (KKPPMP) Keuskupan Tanjungkarang,” ungkapnya.

Dikatakan Agus Warso salah satu pokok bahasan penting dalam pertemuan ini adalah “Kaderisasi Berjenjang”, sebuah gagasan yang pertama kali dibahas dalam Pertemuan Nasional Komisi Kateketik di Makassar tahun 2016.
“Kaderisasi ini dipandang sebagai bentuk lanjutan dari proses pemuridan Yesus kepada para murid-Nya, yang bertujuan mencetak kader Katolik sejati, memiliki iman kuat, kepemimpinan tangguh, serta semangat pelayanan bagi kesejahteraan umum,” kata Agus Warso.
Menurut Agus Warso, dalam konteks Keuskupan Tanjungkarang, proses kaderisasi berjenjang ini menjadi upaya konkret untuk membentuk kader-kader awam yang memiliki spiritualitas Katolik yang mendalam, keterampilan kepemimpinan yang memadai, serta jejaring sosial yang luas.
“Tujuannya agar umat awam mampu menjalankan peran sebagai garam dan terang dunia, baik dalam karya internal Gereja maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan,” kata dia.
Untuk diketahui, peserta pertemuan ini berasal dari berbagai keuskupan di Regio Sumatera, antara lain: Keuskupan Agung Medan 2 orang, Keuskupan Sibolga 2 orang, Keuskupan Pangkalpinang 5 orang, Keuskupan Padang 6 orang, Keuskupan Agung Palembang 5 orang dan Keuskupan Tanjungkarang 5 orang (ditambah panitia lokal).
Acara ini turut dihadiri Ketua Komisi Kerawam KWI yang juga Ketua Para Uskup Regio Sumatera, Mgr. Yohanes Harun Yuwono dan RD Hans Jeharut selaku Sekertaris Ekskutif Kerawam KWI.***
Penulis : Sr. Fransiska FSGM/Robertus Bejo






