KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Rektor Universitas Lampung (Unila), Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN., Eng., beserta jajaran pimpinan universitas, termasuk Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Kepala LPPM, dan Dekan FISIP, melakukan kunjungan ke Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) pada Selasa, 21 Januari 2025. Dalam kunjungan tersebut, mereka disambut langsung oleh Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding.
Menteri Karding menyoroti potensi besar yang dapat dijalin antara Unila dan Kementerian P2MI, khususnya dalam mendukung pemberdayaan tenaga kerja terdidik untuk bekerja di luar negeri. Menurutnya, saat ini terdapat sekitar 2000 jabatan yang membutuhkan tenaga kerja terampil, dan Unila diharapkan bisa menjadi bagian dari solusi dengan menyuplai lulusan program vokasi yang siap berkontribusi.
“Kami mengundang Unila untuk berperan aktif dalam menyediakan tenaga kerja terdidik yang siap bekerja di luar negeri. Ini merupakan kesempatan besar untuk para lulusan program vokasi, terutama di bidang yang banyak dibutuhkan di pasar global,” ujar Menteri Karding.
Rektor Unila, Prof. Lusmeilia, menyambut baik inisiatif tersebut dan menegaskan kesiapan Unila untuk berkolaborasi. Menurutnya, Unila telah memiliki program diploma yang siap menghasilkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar, khususnya dalam bidang vokasi. Sebelumnya, beberapa mahasiswa Unila juga sudah terlibat dalam program magang di Kementerian P2MI, yang menjadi dasar kuat bagi kerja sama lebih lanjut.
Selain membahas potensi pengiriman tenaga kerja terampil, kedua pihak juga menjajaki peluang untuk bekerja sama dalam berbagai bidang lain, termasuk pengabdian masyarakat, pengajaran praktisi, dan penelitian bersama. Kolaborasi ini diyakini dapat memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dan sektor tenaga kerja migran Indonesia.
Setelah diskusi, acara dilanjutkan dengan rencana pembentukan tim kerja sama yang terdiri dari perwakilan Unila dan Kementerian P2MI. Tim ini akan fokus pada penyusunan program dan inisiatif kolaboratif yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.***

																						




