DPPI Lampung Didorong Jadi Tanggul Ideologi di Tengah Arus Disinformasi Digital

KRAKATOA.ID, BANDAR LAMPUNG – Di tengah meningkatnya tantangan ideologis dan arus disinformasi di era digital, Pemerintah Provinsi Lampung menekankan pentingnya peran aktif generasi muda dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan. Hal itu disampaikan dalam pelantikan Pengurus Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Provinsi Lampung Masa Bakti 2025–2029, Kamis (8/5/2025), di Gedung Pusiban.

Pelantikan yang dilakukan oleh Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Muhammad Firsada, mewakili Gubernur Lampung, menjadi momen strategis untuk memperkuat peran DPPI sebagai garda depan pertahanan ideologi Pancasila di kalangan generasi muda.

“Dalam era serba digital seperti sekarang, kita tidak hanya dihadapkan pada kemajuan teknologi, tetapi juga derasnya informasi yang bisa memecah belah bangsa. DPPI harus menjadi agen penangkal disinformasi dan penjaga nilai-nilai Pancasila,” tegas Gubernur dalam sambutan yang dibacakan Firsada.

DPPI, yang lahir sebagai organisasi purna Paskibraka, kini mendapat mandat lebih luas: tidak hanya menjaga semangat nasionalisme, tetapi juga membentengi masyarakat muda dari krisis identitas ideologis. Pemerintah Provinsi Lampung menyatakan kesiapannya menjadikan DPPI mitra dalam menghidupkan kembali semangat kebangsaan yang kini dinilai mulai memudar di era post-truth.

Dengan pengukuhan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur dan dukungan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, DPPI Lampung diharapkan aktif menjangkau ruang-ruang sosial yang belum tersentuh pembinaan ideologis formal, seperti media sosial, komunitas hobi, dan lingkungan sekolah nonformal.

“Kami ingin DPPI hadir di tengah masyarakat, bukan hanya dalam acara formal. Bekerja nyata, menyentuh hati generasi muda, dan menjadi pemantik diskusi kebangsaan di era penuh distraksi,” ujar Gubernur.

Menutup arahannya, Gubernur meminta para anggota DPPI yang dilantik untuk memegang teguh nilai integritas dan kolaborasi lintas sektor. Ia menyebut, visi besar Indonesia Emas 2045 hanya bisa dicapai jika generasi mudanya mampu memadukan teknologi dengan akar ideologi yang kokoh.

BACA JUGA :  Jadwal Misa Natal 2022 di Paroki St. Yohanes Rasul Kedaton Bandarlampung

“Di dunia digital, jangan hanya jadi penonton. Jadilah aktor perubahan. DPPI harus mengisi ruang-ruang digital dengan konten positif dan semangat kebangsaan,” tandasnya.***