KRAKATOA.ID, BANDAR LAMPUNG — Seni tidak hanya memperindah kota, tetapi juga menjadi alat pemersatu masyarakat. Hal inilah yang mendorong Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana memberangkatkan tujuh seniman mural dari Komunitas Nusantara Art Project ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah umroh, sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi mereka dalam membangun ruang publik yang inklusif melalui seni.
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai sudut Kota Bandar Lampung dihiasi mural yang tak sekadar estetis, tetapi juga sarat pesan kebudayaan, persatuan, dan nilai-nilai lokal. Para seniman muda ini telah mengubah tembok-tembok kosong menjadi medium edukasi dan pengingat akan identitas daerah.
“Bunda sangat bangga dengan dedikasi para seniman mural ini. Mereka bukan hanya memperindah kota, tapi juga menjadi agen pemersatu dan edukasi budaya melalui seni,” kata Eva Dwiana saat audiensi bersama para seniman, Senin (2/6).
Selain memberangkatkan ibadah umroh, Pemkot juga memberikan dukungan berupa bantuan dana sebesar Rp50 juta untuk mendukung keberlanjutan karya mural, termasuk kebutuhan operasional dan perlengkapan seni.
“Ini ada bantuan dari Bunda, semoga bermanfaat dan bisa digunakan untuk operasional,” ujar Eva menambahkan.
Bagi para seniman, perhatian dari pemerintah menjadi energi baru untuk terus berkarya. Wiwied Hermawan, salah satu seniman mural yang turut diberangkatkan, mengaku terharu dan tidak menyangka bahwa karya seni yang selama ini digarap dengan semangat kolektif mendapat pengakuan luar biasa.
“Kami gak menyangka mas, bisa dapat umroh dari Bunda Eva. Terima kasih Bunda Eva telah peduli dengan kami,” ucap Wiwied.
Ia menambahkan bahwa dana yang diterima akan digunakan untuk mendukung proyek-proyek mural selanjutnya, salah satunya di Pulau Pasaran, setelah sebelumnya mereka menyelesaikan mural di Kecamatan Panjang.
“Kami ingin terus melukis kisah masyarakat Lampung lewat dinding-dinding kota,” tutup Wiwied.***






