BULOG Lampung Siap Serap Gabah Petani Mulai September

KRAKATOA.ID, BANDAR LAMPUNG – Perusahaan Umum Bulog (Perum BULOG) mendapatkan penugasan strategis dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menyerap Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 3 juta ton setara beras dari petani lokal sepanjang tahun 2025.

Menindaklanjuti penugasan tersebut, Perum BULOG Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung menyatakan kesiapannya untuk menyerap GKP dari petani lokal dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Harga ini akan diberlakukan apabila harga di tingkat petani berada pada atau di bawah HPP yang telah ditetapkan.

Proses penyerapan gabah ini akan dilaksanakan selama masa panen gadu yang berlangsung antara bulan September hingga Desember 2025. Penyerapan hanya akan dilakukan terhadap gabah yang sudah siap panen guna menjamin kualitas bahan pangan yang diterima.

Pinwil Bulog Kanwil Lampung Rindo Safutra menyampaikan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui kepastian harga yang menguntungkan.

“Dengan menyerap gabah pada harga yang kompetitif, kami turut mendorong peningkatan nilai tukar petani dan memastikan adanya kepastian pasar bagi hasil panen mereka,” ujar Rindo dalam siaran pers yang diterima Krakatoa.id, Senin (23/9/2025).

Menurut Rindo selain mendukung petani, program ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

“Gabah yang diserap akan digunakan untuk mengisi Cadangan Beras Pemerintah (CBP), memastikan ketersediaan beras nasional tetap dalam kondisi aman dan stabil,” kata dia.

Tak hanya fokus pada penyerapan di tingkat produsen lanjut Rindo, BULOG Kanwil Lampung juga terus menjalankan program stabilisasi harga di tingkat konsumen melalui peningkatan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh wilayah Provinsi Lampung.

“Program SPHP menjadi langkah penting untuk menekan potensi lonjakan harga beras di pasaran serta menjaga daya beli masyarakat,” pungkasnya.***

BACA JUGA :  PBB: Sejak Taliban Ambil Alih Afghanistan, Lebih dari 1.000 Warga Sipil Tewas