Perang Visa, China-India Saling Usir Wartawan

KRAKATOA.ID, BEIJING — China, Rabu (31/5), mengatakan, pihaknya telah mengambil tindakan yang “pantas” sebagai tanggapan atas apa yang disebut perlakuan “tidak adil dan diskriminatif” India terhadap jurnalis.

Ini merupakan langkah terbaru yang menggarisbawahi meningkatnya ketegangan antara kedua negara. Harian Wall Street Journal, Selasa, melaporkan, China dan India saling usir hampir semua jurnalis dalam beberapa pekan ini.

Pemerintah India pada Mei menolak perpanjangan visa untuk dua jurnalis media pemerintah China yang masih ada di negara itu, kata surat kabar itu. Satu jurnalis bekerja untuk Xinhua, jurnalis lainnya bekerja untuk China Central Television.

Media India memiliki empat jurnalis yang berbasis di China, tetapi setidaknya dua dari mereka belum mendapat visa untuk kembali ke negara itu, kata Journal. Orang ketiga diberitahu bahwa akreditasinya dicabut, tetapi ia masih di China.

Hubungan antara dua negara terpadat di dunia memburuk sejak bentrokan mematikan di perbatasan China-India yang disengketakan pada 2020. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan wartawan negaranya telah diperlakukan tidak adil di India selama bertahun-tahun.

“Apa yang bisa saya katakan kepada kalian adalah bahwa sudah lama, jurnalis China mengalami perlakuan tidak adil dan diskriminatif di India. Pada 2017, India memperpendek masa berlaku visa jurnalis China menjadi tiga bulan atau bahkan satu bulan tanpa alasan,” kata Mao Ning dalam sebuah pengarahan.

Ananth Krishnan, koresponden Hindu India, Rabu, mencuit, “Tinggal satu reporter India yang terakreditasi di Beijing. Tidak lama lagi mungkin nol.”

Kedutaan Besar India di Washington belum menanggapi email VOA yang meminta komentar.

Ini bukan pertama kali China terlibat perselisihan tentang visa bagi wartawan. Beijing mengusir beberapa jurnalis Amerika pada 2020 setelah Washington membatasi jumlah reporter media pemerintah China di Amerika Serikat. [ka/jm]

BACA JUGA :  CIMSA FK Unila Ikut Berpartisipasi Aktif dalam Forum APRM IFMSA di Bangkok Thailand