Ketika Wisma St. Albertus Rawa Laut Sunyi Tiba-tiba Membara

KRAKATOA.ID, BANDAR LAMPUNG – Asap hitam mengepul dari lantai dua Gedung Wisma Santo Albertus, Pahoman, Bandarlampung. Di tengah kepanikan yang mulai menyebar, seorang imam dengan cemas berlari menembus halaman depan — wajahnya serius, langkahnya cepat, tangannya menggenggam alat pemadam kebakaran mini.

Itulah Romo F. Fritz Dwi Saptoadi, Ketua Rumpun Pewartaan Keuskupan Tanjungkarang, yang menjadi saksi mata sekaligus salah satu penanggap pertama saat api mulai menjilat ruangan aula pertemuan kecil di lantai dua wisma itu, Selasa siang (27/5/2025).

“Saya baru sampai rumah, kira-kira jam setengah tiga. Begitu turun dari kendaraan, saya lihat asap sudah mengepul dari atas. Refleks saya langsung menuju ke aula, tapi asap terlalu tebal,” ujar Romo Fritz, yang tinggal di lantai satu wisma tersebut saat bercerita kepada awak media.

Dalam keterangannya di lokasi kejadian, Romo Fritz menuturkan bagaimana dirinya dan beberapa rekan langsung berinisiatif menyelamatkan barang-barang di sekitar area yang rawan terkena jilatan api.

“Kami bantu pindahkan alat-alat di bawah supaya tidak terbakar. Semua teman-teman juga ikut. Kami semprot pakai alat pemadam mini, tapi apinya tidak bisa dikuasai, jadi kami cepat panggil pemadam kebakaran,” katanya.

Aula lantai dua yang terbakar itu, menurut Romo Fritz, adalah ruangan yang biasa dipakai untuk pertemuan, tidak berpenghuni, dan hanya berisi kursi, meja, serta papan tulis.

“Tapi memang ada instalasi listrik di situ. Saya menduga bisa jadi karena korsleting, tapi itu wewenang penyelidikan,” imbuhnya.

Tidak berselang lama setelah laporan masuk, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandar Lampung bergerak cepat.

Kepala Damkar, Anthoni Irawan, mengonfirmasi bahwa mereka menerima laporan pada pukul 14.34 WIB dan langsung menerjunkan lima unit armada beserta 30 personel. Api berhasil dikendalikan dalam waktu sekitar 10 menit.

BACA JUGA :  SMA Xaverius Bandarlampung Mengadakan Pemilihan Pengurus MPK Periode 2024/2025

“Kebakaran diduga akibat arus pendek dari lantai dua, tapi penyebab pastinya masih dalam penyelidikan. Yang terbakar adalah aula di lantai dua, untungnya tidak ada korban jiwa,” jelas Anthoni.

Gedung Santo Albertus yang terletak di Jalan Way Lubuk No. 2, Rawa Laut, Enggal, ini merupakan bagian dari Kantor Keuskupan Tanjungkarang.

Wisma ini dikelola Kongregasi Suster-suster Belas Kasih dari Hati Yesus yang Mahakudus.

Siang itu, api mungkin sempat membuat panik, namun juga memperlihatkan bagaimana solidaritas dan tanggap darurat bisa hadir dalam wujud paling sederhana: kepedulian satu sama lain.

“Tidak ada yang kami pikirkan selain menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan. Puji Tuhan, semua selamat,” ujar Romo Fritz menutup ceritanya, matanya menerawang ke puing hangus yang kini tersisa di lantai atas.***