Mahasiswa KKN Unila Perkenalkan Solusi Pertanian Ramah Lingkungan di Desa Gunung Katon

KRAKATOA.ID, LAMPUNG UTARA — Minggu, 19 Januari 2025, menjadi saksi suksesnya program inovatif yang diusung oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) di Desa Gunung Katon, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Lampung Utara. Program bertajuk “Agrigo” (Agriculture Go) ini bertujuan untuk memperkenalkan solusi pertanian ramah lingkungan yang dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian di desa tersebut.

Tim KKN Unila yang terdiri dari tujuh mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, yaitu Dita Irmawati (Agronomi dan Hortikultura), Dwi Citra Widya Ningsih (Ilmu Administrasi Negara), Artika Ananda Putri Nasutiom (Kedokteran), R Masturina Maulani (Ilmu Komunikasi), Khairunnisa (Peternakan), Khairu Dhiya Athaya (Akuntansi), dan Rakha Khairan Sulthana As’ad (Hukum), melaksanakan dua program utama yang diharapkan dapat menjadi solusi praktis bagi masalah pertanian di desa tersebut.

Program pertama adalah pembuatan herbisida nabati berbahan dasar ekstrak akar alang-alang. Herbisida alami ini dirancang untuk mengatasi gulma-gulma yang merusak perkebunan kopi, seperti Ageratum conyzoides dan Eleusine indica, tanpa membahayakan ekosistem setempat. Proses pembuatan herbisida nabati ini melibatkan fermentasi akar alang-alang selama 48 jam, yang kemudian dilarutkan dalam air untuk digunakan sebagai agen pengendali gulma.

Program kedua adalah pembuatan kompos dari limbah kulit durian. Kulit durian yang selama ini dianggap limbah tidak terpakai, kini dapat diolah menjadi kompos yang bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah perkebunan kopi. Dengan mencampurkan kulit durian dengan pupuk kandang, diharapkan kompos yang dihasilkan dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya serap air, dan mendukung pertumbuhan tanaman kopi yang lebih sehat dan produktif.

Dita Irmawati, salah satu anggota tim KKN, merasa bangga dengan program ini. “Kami tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah pertanian, tetapi juga mendukung kelestarian alam dengan menggunakan bahan-bahan alami. Semoga ini dapat membantu menjadikan pertanian di Desa Gunung Katon lebih berkelanjutan,” ujarnya.

BACA JUGA :  Tingkatkan Minat Baca Siswa, Mahasiswa KKN Unila Manfaatkan Ruang Terbengkalai menjadi Ruang Baca

Selain memberikan pelatihan pembuatan herbisida nabati dan kompos, mahasiswa KKN juga mendapat kesempatan untuk berbagi pengalaman dengan para petani setempat, termasuk mempelajari teknik penyambungan pohon kopi yang sudah menjadi keahlian mereka selama bertahun-tahun. Dukungan dari warga desa, termasuk kepala desa, turut memperkuat kelancaran pelaksanaan program ini.

Kepala Desa Gunung Katon menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran mahasiswa KKN yang telah memperkenalkan teknologi baru yang bermanfaat. “Kami sangat mendukung inisiatif ini dan berharap kedepannya, program seperti ini bisa terus berkembang,” ungkapnya.

Program “Agrigo” diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Desa Gunung Katon, tetapi juga dapat dijadikan model untuk daerah lain yang menghadapi tantangan serupa dalam sektor pertanian. Dengan pendekatan ramah lingkungan dan berbasis pemanfaatan sumber daya lokal, program ini berpotensi memberikan dampak positif yang lebih luas bagi keberlanjutan pertanian Indonesia.***