KRAKATOA.ID, BANDAR LAMPUNG – Jalan Sehat dalam rangka HUT ke-343 Kota Bandar Lampung bukan hanya menjadi ajang kebugaran fisik, tetapi juga momentum yang menggambarkan kuatnya semangat warga dalam membangun komunitas yang sehat, berdaya, dan saling mendukung.
Ribuan masyarakat dari berbagai penjuru kota memadati kawasan Tugu Adipura sejak pagi hari, Minggu (29/6/2025), bukan hanya untuk berolahraga, tetapi juga untuk merayakan kebersamaan dan harapan akan kota yang lebih inklusif dan sejahtera.
Wali Kota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana, yang membuka acara tersebut, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. “Kegiatan ini menjadi bukti bahwa masyarakat memiliki peran penting dalam pembangunan. Kita tidak bisa berjalan sendiri,” ujarnya dalam sambutan.
Namun yang paling menyentuh hati dalam kegiatan ini adalah kisah para pemenang hadiah utama yang mencerminkan keberpihakan pada masyarakat kecil.
Salah satunya adalah Sri Wahyuningsih (51), seorang pedagang kantin sekolah, yang berhasil membawa pulang hadiah utama berupa mobil dan paket Umroh. Air mata haru Ibu Sri saat menerima hadiah tersebut menjadi simbol dari harapan baru bagi warga kecil yang sering kali luput dari sorotan.
“Alhamdulillah, saya tidak menyangka. Ini berkah yang luar biasa. Terima kasih untuk Ibu Wali dan seluruh panitia,” ucap Ibu Sri dengan suara bergetar.
Kisah inspiratif lainnya datang dari Vinto, siswi SMAN 1 Bandar Lampung, yang mendapatkan hadiah rumah dan paket Umroh untuk ibunya. Hadiah ini tidak hanya bernilai material, tetapi menjadi pengakuan atas kerja keras dan keteladanan keluarga-keluarga sederhana yang menjadi tulang punggung kota.
Momentum ini menunjukkan bahwa kegiatan Jalan Sehat bukan semata seremoni tahunan, melainkan wujud nyata dari kepedulian sosial yang ingin dibangun oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung.
Acara ini juga diramaikan dengan pembagian ratusan hadiah hiburan seperti sepeda motor, mesin cuci, dan alat elektronik rumah tangga, yang semakin menambah semangat peserta.
Lebih dari sekadar euforia, kegiatan ini mencerminkan arah pembangunan yang mulai menempatkan masyarakat sebagai pusat: sehat secara fisik, kuat secara sosial, dan berdaya secara ekonomi.
Dengan semangat tersebut, di usia ke-343 tahun, Kota Bandar Lampung tampak kian mantap melangkah sebagai kota yang bukan hanya maju, tetapi juga manusiawi.***