KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Badan Pangan Nasional bersama dengan Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung melaksanakan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional Idulfitri 1445 H Tahun 2024, di Lapangan Komplek Pusat Kebudayaan dan Olah Raga (PKOR) Way Halim Kota Bandar Lampung.
Kegiatan GPM ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dalam menjaga stabilitas Pasokan dan Harga Pangan dan juga sebagai salah satu upaya untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan pangan murah dan berkualitas.
Harapannya dengan dilaksanakannya gerakan pangan murah disaat ada beberapa pangan pokok yang mengalami kenaikan harga dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan pangan murah dan berkualitas.
Sejalan dengan hal tersebut, dengan adanya kegiatan gerakan pangan murah diharapkan inflasi di Provinsi Lampung dapat lebih terkendali Barang kebutuhan pokok yang dijual pada saat pelaksanaan kegiatan antara lain : Beras SPHP Rp53.000/5Kg, Telur Ayam Ras Rp28.000/Kg, Cabai Merah Keriting Rp34.000/Kg Cabai Rawit Merah Rp30.000/Kg, Cabai Caplak Rp35.000/Kg, Bawang Putih Rp35.000/Kg, Bawang Merah Rp26.000/Kg, serta Daging Ayam Fillet.
Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (KPTPH) Provinsi Lampung, Ely Nuratni Sari, S.P., M.M., mengatakan jikagerakan pangan murah merupakan kegiatan dari Bapanas yang bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga kebutuhan pokok.
“Kegiatan gerakan pangan murah ini bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Lampung dalam hal ini Dinas KPTPH. Dengan tujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan guna mencegah terjadinya kenaikan inflasi,” kata Ely.
la mengatakan jika gerakan pangan murah tersebut pada tingkat provinsi akan digelar sebanyak 14 kali. Sementara
pada tingkat kabupaten/kota akan digelar sebanyak 2 kali.

“Apabila nanti terjadi kenaikan inflasi maka kita akan segera dilakukan upaya-upaya untuk menurunkannya salah satunya, kegiatan GPM ini. Dan masih banyak juga kabupaten/kota yang sudah menggunakan dana dari APBD nya untuk gerakan pangan murah,” jelasnya.
Menurutnya, gerakan pangan murah tersebut akan dilakukan apabila terjadi kenaikan inflasi. Namun menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) kegiatan tersebut akan dimaksimalkan.
“Dalam rangka HBKN ini yang paling banyak diadakan karena kita lihat kemarin telur sempat naik tapi sekarang
sudah turun. Cabai sempat naik tapi sudah turun. Dan di Lampung sudah ada panen cabai dari bulan Maret dan April. Selain itu sudah banyak barang dari Jawa yang masuk ke pasar,” paparnya.
la juga menjelaskan jika pada minggu depan pihak nya akan melakukan gerakan pangan murah terutama di daerah yang menjadi pantauan inflasi yang dilakukan oleh BPS.
“Setelah ini rencana nya minggu depan kami akan mengikuti IHK. Karena sekarang ada empat daerah yaitu Bandar
Lampung, Metro, Lampung Timur dan Mesuji. Apabila terjadi inflasi di Lampung Timur maka kita lakukan di sana,” katanya.
Selain itu pihaknya juga akan melaksanakan gerakan pangan murah yang rencananya akan dilaksanakan pada
tanggal 3 dan 4 April di lapangan Korpri kantor Gubernur Lampung.
“Tetapi untuk bulan April kita sudah merencanakan di Lampung Selatan dan
di Bandar Lampung. Dan di provinsi sendiri kita akan melaksanakan berbarengan dengan HUT Lampung
tanggal 3 dan 4 di Lapangan Korpri,” tutupnya.
Sebagaimana diketahui Kegiatan Gerakan Pangan Murah ini dilaksanakan bekerjasama dengan beberapa vendor antara lain Perum Bulog Wilayah Lampung, PD. Wahana Raharja, PT. Domus Jaya, Pinsar Petelur Nasional, dan RPHU Aulia Madani.***