KRAKATOA.ID, LAMPUNG TENGAH — SMP Xaverius Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung bekerjasama dengan Yayasan Dark Bali Indonesia, Yayasan Talitakum, Yayasan Unbound Indonesia, Yayasan Gerasa dan Yayasan Rumah Suka, Bandung mengadakan Seminar Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Penggunaan Sosial Media yang Aman dan Bahaya Pornografi di ruang pertemuan sekolah pada hari Rabu, 21 Agustus 2024, pkl 09.00 – 12.00 WIB. Kegiatan seminar ini diikuti oleh 101 siswa dan 10 guru serta SDM SMP Xaverius Kalirejo.
Sr. Katarina, FSGM sebagai kepala Yayasan Talitakum mengungkapkan beberapa alasan mengapa seminar ini diadakan. Salah satunya adalah keprihatinan banyaknya korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang masih berusia remaja. Oleh karena ini dengan seminar ini diharapkan para siswa dapat mengetahui beberapa hal yang terjadi dalam dunia remaja saat ini, dimana salah satu saling berkaitan erat.
Putu Dharma Asthi, Direktur Nasional Yayasan Dark Bali Indonesia menyampaikan definisi, bahaya dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang ditanggapi sangat antusias oleh seluruh peserta seminar. Program ini adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan, dengan memberikan edukasi, pemahaman tentang salah satu masalah terbesar yang saat ini sedang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Materi tentang penggunaan media sosial yang aman disampaikan oleh Mis. Rachel Luchsen dari Amerika di bawah Yayasan Unbound Indonesia. Mis. Rachel menyampaikan pengalaman mendampingi korban TPPO yang berawal dari hubungan melalui sosial kurang hati-hati.
Banyak pelaku yang mengincar sasaran anak-anak remaja untuk diperdagangkan dengan menggunakan akun palsu di sosial media. Dari materi ini hendaknya para siswa harus selektif dalam memilih teman online, harus bisa memastikan bahwa teman-temannya di dunia maya memang teman yang bisa untuk bergaul dengan baik.
Jeconiah Kevin, salah satu Tim Indonesia, yang juga alumni SMP dan SMA Xaverius Pahoman menjelaskan tentang materi bahaya pornografi di kalangan remaja. Bila remaja yang awalnya baik berteman dengan kelompok yang tidak baik, jika tidak mempunyai prinsip yang kuat maka pengaruh negative dari kelompoknya akan membentuk karakter dan pribadi yang tidak baik pula. Dari awalnya coba-coba, maka selanjutnya akan kecanduan diantaranya pornografi.
Yohana Agustina, purnawirawan polwan yang sekarang giat dalam Yayasan Gerasa (Generasi Bisa), menyampaikan materi stop bullying. Beliau menjelaskan pengertian, ciri-ciri dan pencegahan bullying yang selama ini masih muncul dalam dunia remaja.
Anastasia dari Yayasan Rumah Suka, Bandung membagikan pengalamannya ketika mendapatkan perlakuan bullying dari teman-teman sekolahnya. Beliau melawan bullying tersebut dengan cara menunjukkan prestasi kepada teman-temannya dalam olahraga renang.
Kepala SMP Xaverius Kalirejo, Ig. Nugroho B.P, mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan pemberian materi seminar oleh semua Tim yang datang. “Harapannya seluruh siswa mendapatkan informasi baru tentang TPPO dan semakin dikuatkan untuk menolak bullying dan bijaksana dalam penggunaan sosial media,” imbuhnya.***
Penulis : Ig. Nugroho B. P.
Editor : F. Joko Winarno