KRAKATOA.ID (VOA) — Lima pejabat liga sepakbola El Salvador ditangkap pada hari Kamis (25/5). Jaksa penuntut menuding mereka “serakah” dan menjual tiket palsu sehingga menyebabkan tragedi terinjak-injak yang menewaskan 12 orang pada akhir pekan lalu.
Sisa pertandingan liga domestik itu pun dibatalkan karena El Salvador harus menghadapi imbas dari tragedi desak-desakan mematikan tersebut, yang menurut pihak jaksa penuntut dikarenakan jumlah massa yang terlalu banyak.
Berdasarkan cuitan pihak jaksa penuntut di akun Twitter mereka, setelah tiket pertandingan di Stadion Cuscatlan, Ibu Kota San Salvador, habis terjual Sabtu (20/5) silam, pihak penyelenggara memutuskan untuk menjual tiket palsu secara ilegal.
“Kelalaian dan keserakahan pihak penyelenggara dengan menjual tiket melebihi kapasitas stadion mengakibatkan para suporter berjatuhan, sehingga menimbulkan kematian dan cedera. Kejadian ini membahayakan keselamatan suporter,” tambah mereka.
Sekitar 500 orang dirawat akibat mengalami luka-luka saat insiden terjadi, sementara 88 orang lainnya diopname di rumah sakit. Sebagian besar lainnya sudah dipulangkan.
Pihak jaksa penuntut mengatakan bahwa presiden klub Pedro Hernandez, petugas keamanan, manajer keuangan Alianza, serta manajer umum dan salah seorang pejabat stadion berkapasitas 35.000 orang itu telah ditangkap dan didakwa dengan pasal pembunuhan.
Mereka juga dianggap bersalah atas cedera yang diderita oleh korban yang terinjak-injak dan atas “malapetaka massal” yang terjadi di stadion di ibukota San Salvador itu.
Jaksa penuntut mengungkapkan jumlah gerbang tidak cukup memadai bagi banyaknya suporter di stadion itu, dan pintu-pintu yang tersedia tidak sigap dibuka agar suporter dapat lalu-lalang dengan aman.
Kelima pejabat klub dan stadion tersebut akan hadir di pengadilan beberapa hari ke depan dan menghadapi risiko hukuman penjara hingga 12 tahun.
“Menyedihkan”
Pada Rabu (24/5), Federasi Sepakbola El Salvador (Fesfut) dan liga papan atas Liga Mayor mengatakan sisa musim 2022-2023 yang saat ini berada di tahap kualifikasi perempat final akan dibatalkan akibat insiden malang itu.
“Prioritas kami adalah memastikan bahwa upaya keamanan di acara-acara sepak bola akan diperkuat,” berdasarkan pernyataan bersama federasi dan liga tersebut.
Sebuah grup bernama Jugadores Unidos (Persatuan Pemain) mendesak Fesfut untuk mempertimbangkan kembali pembatalan laga-laga di musim itu, dengan alasan banyaknya orang yang bergantung pada pertandingan sepak bola sebagai sumber mata pencaharian mereka.
Pertandingan antara tuan tumah Alianza dan FAS dari Santa Ana pada sabtu lalu dihentikan pada menit ke-15 setelah kericuhan pecah.
Insiden itu tampaknya bermula saat para suporter menerobos gerbang yang terkunci untuk menuju ke sisi lain stadion.
Fesfut pada hari Selasa (23/5) kemudian memerintahkan Alianza untuk menyelenggarakan pertandingan kandangnya di stadion kosong selama setahun. Mereka juga didenda $30.000 yang harus dibayarkan sebelum 21 Juli. Fesfut juga menyatakan upaya keamanan dan pengaturan jalur keluar-masuk stadion “jelas-jelas tidak cukup, bahkan kurang sekali.”
Presiden El Salvador Nayib Bukele telah berjanji bahwa pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tragedi pada Sabtu itu “tidak akan luput dari hukuman.” [br/rd]