KRAKATOA.ID, PESAWARAN -— Jalur pendakian Gunung Betung resmi ditutup untuk sementara waktu mulai hari ini, Minggu (1/6), menyusul insiden tragis yang menewaskan seorang pendaki muda asal Bandarlampung sehari sebelumnya.
Keputusan penutupan ini disampaikan langsung oleh Agus Rianto, Koordinator Pos Penjagaan Gunung Betung, saat ditemui di basecamp siang tadi, Minggu (1/6/2025). Menurutnya, penutupan akan berlangsung hingga jalur baru yang lebih aman selesai dibangun.
“Ditutup dari hari ini, Minggu 1 Juni 2025, sampai nanti dibuat jalur baru yang tidak lewat jalur bahaya yang melalui air terjun atas itu,” ujar Agus kepada Krakatoa.id.
“Jalur yang akan kami buat, kami mulai kerjakan Senin besok, 2 Juni 2025. Kurang lebih 500-an meter, bisa lebih hingga pintu rimba.”
Jalur baru ini dirancang untuk menghindari area berbahaya di sekitar Air Terjun Atas Gunung Betung—lokasi yang kerap dikunjungi pendaki meski telah dinyatakan sebagai zona terlarang.
Sebelumnya, Sabtu (31/5), seorang pendaki bernama Teuku Muhamad Najib Hibabulloh (22) ditemukan tewas setelah tergelincir dari tebing air terjun setinggi sekitar 30 meter. Najib adalah mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, warga Perumahan Citra Persada, Kaliawi, Bandarlampung.
Ia diketahui mendaki Gunung Betung bersama seorang temannya, Candra, sejak pagi hari. Setelah mencapai puncak, mereka turun dan melintasi area air terjun pada siang hari. Di lokasi itu, Najib nekat mendekati tebing untuk berfoto, meski telah diperingatkan temannya agar tidak melintas ke zona berbahaya.
“Dia tetap memaksa, katanya cuma sebentar mau foto-foto. Akhirnya tergelincir dan jatuh ke dasar air terjun,” terang Agus.
Evakuasi jenazah dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari penjaga pos, beberapa pendaki, warga sekitar, dan petani yang kebetulan berada di lokasi. Proses evakuasi berlangsung lancar, meski harus melalui jalur menurun yang curam dan licin. Jenazah akhirnya berhasil dibawa ke basecamp sekitar pukul 15.00 WIB dan langsung diteruskan ke RSUD Pesawaran.
Agus kembali mengingatkan seluruh pendaki dan pengunjung untuk mematuhi aturan keselamatan yang telah ditetapkan.
“Kami sudah beri pengarahan dan peta jalur, termasuk larangan untuk bermain di area air terjun atas. Tapi banyak yang tetap nekat. Padahal alam itu bisa sangat berbahaya kalau disepelekan,” katanya.
Dengan penutupan jalur pendakian dan pembangunan rute baru yang lebih aman, pihak pengelola berharap kejadian serupa tidak terulang. Gunung Betung yang selama ini menjadi destinasi favorit pendaki lokal kini kembali menjadi ruang refleksi akan pentingnya keselamatan di alam bebas.***