KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG – Yayasan Xaverius Tanjungkarang meluncurkan empat buku sekaligus dalam momen peringatan Kemandirian Ke-38, Rabu (2/2/2022) di GSG Gentiaras, komplek Xaverius Way Halim Bandarlampung.
Ketua Yayasan Xaverius Tanjungkarang, RD. Andreas Sutrisno, menjelaskan ke-4 buku itu terdiri dari 2 pedoman dan 2 buku atau modul yang telah selesai disusun.
Pertama menurut Romo Sutris adalah pedoman pelindungan anak dan orang dewasa rentan dengan judul: “Safeguarding; Protokol Pelindungan Anak dan Dewasan Rentan Yayasan Xaverius Tanjungkarang”.
“Pedoman ini dapat menjadi pegangan untuk menghadapi dan mengatasi bila ada kekerasan atau bullying di lingkungan sekolah. Tunjuannya agar sekolah-sekolah di bawah Yayasan Xaverus Tanjungkarang menjadi sekolah ramah anak,” jelasnya saat berbincang dengan Krakatoa, Rabu (2/2/2022).
Buku kedua lanjut Romo Sutris adalah “Pedoman Tata Kelola Keuangan”. Diharapkan dengan pedoman ini sebagai bentuk optimalisasi pelayanan keuangan di lingkungan Yayasan Xaverius Tanjungkarang.
Buku ketiga terang Romo Sutris adalah “Karakter H3P” untuk siswa TK, SD dan SMP. Buku ini adalah usaha untuk mengimplementalikan nilai-nilai Visi Yayasan Xaverius Tanjungkarang: manusia muda yang unggul dalam humanitas, kecerdasan, kejujuran, kedisiplinan dan pelayanan.
Dan yang keempat adalah buku atau modul Pembelajaran TIK untuk SD. Buku atau modul ini menjadi pegangan untuk pendidan TIK sekolah di tingkat SD di bawah Yayasan Xaverius Tanjungkarang.
Romo Sutris menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang mendalam pada para penulis.
“Terimakasih kami ucapkan untuk semua saja SDM kependidkan di Yayasan Xaverius yang terlibat penyusunan pedoman dan buku-buku tersebut. Usaha dan jerih payah anda semua, semoga menjadi sumbangan yang tak ternilai untuk kemajuan dan perkembangan baik sekolah maupun Yayasan Xaverius yang kita cintai ini.”
“Tentu dengan rendah hati kita juga harus berani mengakui bahwa buku atau pedoman edisi pertama ini belum sempurna. Kami masih terbuka dengan masukan dan koreksi yang kreatif-membangun untuk perbaikan,” pungkasnya.***