KRAKATOA.ID, PESAWARAN — Siang itu, Minggu, (8/5/2022) Deham (60), Basrowi (77), dan beberapa cucunya, melepas lelah di Kali Merah atau Sungai Merah, sebuah tempat di ketinggian berkisar 1.300-1.400 meter di atas permukaan laut.
Dari lembah yang didonimasi warna merah keemasan ini, sejauh mata memandang terhampar pemandangan merah kekuningan, pepohonan purba di lereng gunung, gemercik sungai kecil dengan air terjun pendek di tengah-tengah, dan kabut. Lembah ini diapit tiga titik puncak Gunung Pesawaran atau Gunung Sukmo Ilang yakni Puncak Tugu, Puncak Leher Kambing dan Puncak Cibaliung.
Sinar matahari terlihat malu-malu mengintip di antara rimbunnya pepohonan. Uniknya hanyak sebidang lokasi lembah ini yang berhasil dijangkau sinar matahari.
Tampak pula batu-betu berwarna merah berserakan di tengah-tengah lembah yang tersebar di antara aliran sungai, tanah lapang, dan pepohonan. Pesona keindahan itu membayar impas, perjalanan mendaki dan menurun selama sekitar delapan jam.

Lembah yang hanya memiliki luas sekira 10 meter persegi ini berada di tengah-tengah hutan di antara kaki Puncak Tugu (Ratai), Puncak Leher Kambing dan Puncak Cibaliung.
“Aku sudah 20 tahun, baru ini lagi, makanya agak lupa jalurnya, biasanya cuma seperempat jam dari Puncak Tugu (Ratai), ini hampir sejam, karena ya itu, terakhir ke sini sudah 20 tahun lalu,” kata Basrowi atau yang biasa dikenal Mbah Bas, juru kunci Gunung Sukmo Ilang kepada Krakatoa, Minggu (8/ 5/2022).
Menurut Mbah Bas, dinamakan kali atau sungai merah karena warna airnya. “Makanya airnya kayak gini, cuman kalau diambil jernih, tapi kalau dilepas lagi merah,” terang Mbah Bas.
Sementara itu, Deham (60) yang merupakan warga Desa Hanau Berak, Kecamatan Padang Cermin ini mengaku sejak lama ingin ke tempat ini.
“Sejak tahun 1996 ingin ke sini, sekarang baru kesampian. Ya kayaknya sudah seneng bener di hati dan alhamdulilah bisa sampai di sini. Ini juga orang pilihan yang bisa nyampai ke sini,” ungkapnya semringah.
Dibalik sulitnya akses menuju Kali Merah, perjalanan akan terasa menyenangkan karena pemandangan yang disuguhkan sangatlah memesona. Rimbunnya pohon berusaia ratusan tahun, berbagai tanaman langka yang hanya ditemui di tengah hutan, serta menikmati latunan nyanyian burung dan binatang rimba lainnya.
Seluruh lelah yang dirasakan selama perjalanan dipastikan sirna begitu melihat lokasi ini, rasanya seperti di negeri dongeng.
Dusun Sinar Tiga, titik awal menuju Kali Merah
Sebagai titik awal menuju lokasi ini adalah Sinar Tiga, sebuah dusun paling ujung utara Desa Harapan Jaya, Kecamatan Way Ratai, Kabupaten Pesawaran. Dusun Sinar Tiga berhawa dingin pekat, dengan permukiman warga di antara kabut.
Sinar Tiga adalah salah satu dusun di kaki Gunung Pesawaran yang nyaris tak pernah sepi pengunjung. Baik perjalanan mendaki ke salah satu puncak Gunung Sukmo Ilang yakni Puncak Tugu atau Puncak Ratai, maupun ke Air Terjun Sinar Tiga dan Bukit Cendana. Untuk ke lokasi-lokasi itu umumnya dimulai dari dusun ini.***