Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila #Part 2: Menariknya Dialog Demokrasi di SMA Xaverius Bandar Lampung

KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Berdasarkan Pedoman Kemendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah sebuah kegiatan kokurikuler yang berfokus pada pendekatan proyek untuk memperkuat upaya dalam mencapai kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Siswa kelas X di SMA Xaverius Bandar Lampung saat ini sedang menjalalankan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Tema yang diambil dalam proyek ini yaitu “Suara Demokrasi”. Tema ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan siswa tentang demokrasi, serta mengaplikasikan prinsip demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.

Pada hari ke-2 Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), para siswa memulai kegiatan pada jam pelajaran pertama dan kedua yang membahas dialog demokrasi, pendidikan demokrasi, dan tujuan demokrasi. Para siswa diberikan tugas untuk menuliskan hak dan kewajiban siswa dalam demokrasi. Lalu perwakilan siswa menyampaikan hak dan kewajiban tersebut di depan kelas.

Setelah itu, dilanjutkan dengan menonton video tentang putusan Mahkamah Konstitusi. Menonton video ini bertujuan untuk mengenalkan semua hal tentang dialog demokrasi dan hal apa yang harus dilakukan jika terjadi perbedaan pendapat. Para siswa cukup antusias saat menonton video tersebut.

Usai menonton video, para murid masuk kembali ke dalam kelompok masing-masing, lalu diberikan beberapa soal yang berhubungan dengan video untuk didiskusikan. Beberapa hal yang didiskusikan terkait bagaimana demokrasi yang terjadi di sekitar kita dan di sekitar lingkungan sekolah.

Setelah diskusi tentang demokrasi selesai, setiap kelompok mengerjakan topik yang telah ditentukan. Kemudian para siswa membagi peran dalam dialog demokrasi. Setiap kelompok memiliki peran sebagai penanya, narasumber, moderator, notulis, dan videografer. Setelah itu, para murid mulai berlatih untuk berdialog demokrasi.

BACA JUGA :  Rektor Unila Dorong Seluruh Prodi FMIPA Terakreditasi Unggul

Dialog tersebut dibuka oleh moderator, lalu tanya-jawab oleh penanya dan narasumber, dilanjutkan simpulan dari notulis, dan ditutup kembali oleh moderator. Dialog demokrasi bertujuan agar kita dapat mempelajari dan ikut serta dalam kegiatan berdemokrasi di lingkungan yang kecil, yaitu kelompok masing-masing. Setiap kelompok praktik dialog demokrasi sesuai dengan perannya masing-masing.

Setelah praktik dialog demokrasi selesai, para siswa diberikan tugas untuk membuat infografik tentang dialog yang telah dibuat lalu dipresentasikan. Kegiatan P5 hari ke-2 ini ditutup dengan refleksi atas apa yang telah dilakukan sepanjang hari.

Salah satu siswa X-6, Ida Ayu Ghania,mengungkapkan bahwa kegiatan “dialog demokrasi” adalah kegiatan paling menarik sepanjang hari. “Kegiatan ini sangat menarik karena dapat menyampaikan pendapat kita tentang topik yang telah ditentukan dan dapat melatih mental kita saat harus berada di depan audiens,” ujar Ida.***

Kontributor: Emmanuel Bonnie Rafael (Siswa SMA Xaverius Bandar Lampung)
Editor : Resti Hosiana & F. Joko Winarno