KRAKATOA.ID, BANDAR LAMPUNG — Di tengah arus modernisasi dan tantangan sosial, LDII Provinsi Lampung menunjukkan bahwa dakwah tidak hanya soal ibadah ritual, tetapi juga membangun karakter, kecintaan pada tanah air, dan kemandirian ekonomi umat. Hal itu tergambar jelas dalam kegiatan Silaturahim Dzulhijjah yang digelar bertepatan dengan Hari Raya Iduladha 10 Dzulhijjah 1446 H, Jumat (6/6/2025), di halaman Masjid Hizbullah, Labuhan Dalam, Bandar Lampung.
Dengan tema “Ikhlas Berkurban, Ikhlas Berbagi”, kegiatan ini tak hanya menjadi ajang spiritual, tetapi juga refleksi dari konsistensi LDII dalam membina warga melalui pendidikan karakter sejak usia dini. Salah satu contoh nyata adalah sistem tabungan kurban, yang sudah dikenalkan kepada anak-anak sejak masih TK.
“Semangat warga LDII dalam berkurban tidak datang tiba-tiba. Ini hasil pendidikan karakter yang dibangun sejak kecil. Anak-anak kami sudah mulai menabung sejak usia dini,” ujar Ketua DPW LDII Lampung, M. Aditya.
Menurutnya tahun ini, LDII Lampung menghimpun 1.541 ekor sapi dan 1.189 kambing untuk kurban—peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Lebih dari itu, Aditya menekankan bahwa LDII meletakkan program kebangsaan sebagai prioritas utama.
“Kami bukan sekadar lembaga dakwah, kami bagian dari bangsa ini. Kewarganegaraan adalah prioritas utama, karena percuma berdakwah kalau negara tidak aman,” katanya.
Sebagai wujud nyata, LDII Lampung rutin bekerja sama dengan Korem dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) untuk membekali generasi mudanya dengan nilai-nilai bela negara. “Kami ingin generasi muda kami cinta tanah air dan siap menjaga keutuhan NKRI,” tambahnya.
LDII juga menggagas Green Dakwah—konsep dakwah yang ramah, menyejukkan, dan dekat dengan isu lingkungan. Dalam praktiknya, LDII tak hanya bicara soal akidah, tapi juga aksi konkret menjaga bumi, seperti ketahanan pangan dan pengembangan energi terbarukan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Kesbangpol dan Politik Provinsi Lampung, Dr. Senen Mustakim, menyampaikan pesan dari Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal. Ia mengapresiasi sistem kurban berbasis tabungan sejak dini yang diterapkan oleh LDII, serta kontribusinya dalam merawat harmoni sosial dan nilai kebangsaan.
“Ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas. Sistem menabung kurban sejak dini adalah wujud kemandirian yang sejalan dengan semangat gotong royong,” ujar Senen.
Senen juga mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan lintas agama dan tidak termakan isu-isu provokatif atau hoaks.
Acara ini juga dihadiri oleh tokoh lintas agama, Ketua MUI Lampung, perwakilan Keuskupan Tanjungkarang, Romo Roy dan Chrisantus, serta unsur FKUB Provinsi Lampung. Hadirnya berbagai tokoh agama ini menandakan bahwa LDII turut aktif membangun komunikasi lintas iman demi menciptakan suasana damai dan toleran di tengah masyarakat.
Kegiatan ini mempertegas arah dakwah LDII yang tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga pembangunan manusia seutuhnya—berkarakter, cinta tanah air, mandiri, dan peduli lingkungan.***