KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Mengawali pekan baru, seluruh guru dan karyawan SMA Xaverius memulai rutinitasnya dengan kegiatan Workshop, Selasa, 09 Juli 2024. Workshop dengan tema “Manajemen Stres dan Keterampilan Komunikasi” menghadirkan Kuriake Kharismawan, S. Psi., M. Si., dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang.
Ake, begitu Kuriake Kharismawan disapa menerangkan mengelola stres dan menemukan keseimbangan hidup sangat penting bagi individu. Kehidupan yang tidak seimbang berpotensi meningkatkan stres.
Ake mengajak para guru dan karyawan bagaimana untuk mengelola dan menghadapi stres melalui dinamika game ataupun icebreaker agar para guru dan karyawan agar lebih memahami secara mendalam dalam menghadapi stres.
Dia lalu menjelaskan bahwa stres adalah reaksi normal dalam menghadapi tekanan harian.
“Tanpa adanya stres, individu tidak akan melakukan apa pun untuk memperbaiki dirinya maupun mempersiapkan dirinya untuk menjadi lebih baik. Stres menjadi tidak sehat apabila memengaruhi kemampuan berfungsi sehari-hari,” ucap Ake.
Apalagi lanjut Ake dalam proses pendidikan di sekolah di mana para guru dan karyawan menghadapi siswa-siswi yang generasinya berkembang sangat jauh atau yang banyak disebut dengan generasi Z.
“Dimana generasi yang biasa juga disebut generasi strawberry generation ini adalah generasi yang sangat rapuh dalam menghadapi tantangan, ini menjadi PR bagi seorang pendidik,” tandasnya.
Ake menjelaskan kunci untuk menghadapi stress yaitu menjadikan pendidikan yang bahagia dengan terus bergerak, guyub, bersyukur, dan semangat. Hal ini menjadi modal utama pendidik dalam menunjang proses pendidikan di sekolah.
Dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang ini mengakhiri penjelasannya dengan menyampaikan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk persiapan menghadapi stres yang disebut “self-care” yaitu tidur cukup, makan yang baik dan sehat dan olahraga rutin.
Tak lupa Ake mengingatkan kembali kepada para guru dan karyawan SMA Xaverius Bandarlampung untuk selalu bahagia, bergerak, guyub, bersyukur, dan semangat selalu.
“Bahwa dalam menghadapi generasi z atau strawberry generation yang banyak tantangan terlebih perbedaan yang begitu jauh dengan generasi kita menjadi pekerjaan rumah bagi kita sebagai seorang pendidik.”
“Maka diperlukan manajemen stress dimana kita perlu menjadi pendidikan yang bahagia dengan terus bergerak, guyub, bersyukur dan semangat.”
“Diperlukan pula manajemen komunikasi yang kompak dengan memberi sugesti positif yang lembut namun tetap dengan ketegasan, memahami perkembangan anak, memahami gaya komunikasi siswa dan orangtua, dan melihat prespektif dari sisi lain dimana hal tersebut tetap di sesuaikan dengan nilai nilai dari sekolah kita,” tutup Ake.***
Kontributor : Valentinus Utomo
Editor : F. Joko Winarno