Spiritualitas Santo Fransiskus Xaverius, seorang misionaris Katolik dari abad ke-16, tetap relevan dan menginspirasi dalam dunia modern, meskipun tantangan dan konteks zaman sekarang sangat berbeda dari masa hidupnya.
KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Fransiskus Xaverius merupakan seorang misionaris Katolik abad 16 yang terkenal dengan dedikasinya dalam menyebarkan ajaran. Dewasa ini semangat serta perjuangannya tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang di dunia modern, terutama dalam lingkup sekolah sekolah Xaverius dui bawah naungan Yayasan Xaverius Tanjungkarang. Spiritualitasnya yang kuat dan dedikasinya dalam mewartakan Kristus telah membentuk jejak yang abadi dalam sejarah Gereja.
Fransiskus Xaverius lahir pada tanggal 7 April 1506 di Puri Javier, Navarra, Spanyol. Ia berasal dari keluarga bangsawan yang terpelajar dan saleh. Semasa kecil, ia tumbuh dalam iklim rohani yang kuat, yang dipengaruhi oleh kapel keluarga yang sering digunakan untuk ekaristi dan doa bersama. Dalam perjalanan hidupnya, Fransiskus Xaverius dipilih oleh St. Ignatius Loyola untuk menjadi misionaris di Hindia Belanda. Dengan perjuangan dan dedikasinya, ia membaptis banyak orang hingga Gereja menobatkan Fransiskus Xaverius sebagai imam yang paling banyak membaptis orang di berbagai negara tempat ia melakukan misi termasuk Indonesia.
Dengan semangat serta dedikasinya, Fransiskus Xaverius bukan hanya menjadi tokoh yang dikenal, tetapi juga sebagai tokoh yang diteladani dalam hidup umat Katolik. Teladan hidup Fransiskus Xaverius juga diimpelementasikan dalam dunia pendidikan, khususnya di sekolah sekolah Xaverius di bawah naungan Yayasan Xaverius Tanjungkarang.
Pendidikan merupakan cara terdekat untuk menyampaikan teladan hidup Fransiskus Xaverius kepada para peserta didik dalam dunia modern, baik dalam proses pembelajaran ataupun dalam berbagai kegiatan.
Dewasa ini semangat serta nilai-nilai hidup Fransiskus Xaverius terus diterapkan dalam proses pendidikan di sekolah sekolah Xaverius di bawah naungan Yayasan Xaverius Tanjungkarang. Kerendahan hati, cinta kasih, rela berkorban, dan semangat misioner merupakan nilai-nilai yang terus dihayati oleh semua unsur dalam lingkup pendidikan di Yayasan Xaverius Tanjungkarang.
Fransiskus Xaverius adalah contoh teladan spiritualitas yang kuat serta memiliki semangat dedikasi dalam mewartakan Kristus melalui pendidikan.
Dalam dunia modern, spiritualitas Fransiskus Xaverius tetap relevan karena menunjukkan pentingnya dedikasi, kesederhanaan, kerja keras, dan iman yang tulus khususnya dalam dunia pendidikan. Fransiskus Xaverius menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk hidup dengan penuh iman untuk mewartakan ajaran Kristiani di berbagai tempat.
Dalam perjalanan hidupnya, Fransiskus Xaverius adalah sosok yang mudah beradaptasi dalam memahami budaya lokal dan mampu menyesuaikan diri hingga menemukan pendekatan yang lebih efektif dalam menyampaikan ajaran Kristiani. Di dunia modern, kemampuan beradaptasi Santo Fransiskus Xaverius dapat diimplementasikan sebagai kemampuan untuk berinovasi, terbuka terhadap perubahan, dan menemukan cara-cara baru dalam menghadapi tantangan, baik dalam konteks spiritual maupun sosial.
Spiritualitas Fransiskus Xaverius yang juga sangat patut untuk diteladani adalah spiritualitas pelayanannya yang tanpa pamrih kepada orang-orang yang dilayaninya. Jika kira kaitkan dengan dunia modern, hal ini bisa menginspirasi suatu gerakan solidaritas sosial terhadap mereka yang kurang beruntung, mengutamakan sisi keadilan sosial dan perhatian terhadap sesame tanpa melihat apapun latar belakangnya.
Dalam seluruh perjalanan hidupnya, Fransiskus Xaverius menghadapi berbagai macam tantangan yang tidak ringan bahkan sangat berat. Fransiskus Xaverius harus menghadapi tantangan termasuk perlawanan, penyakit, keterasingan, namun demikian Fransiskus Xaverius tetap tekun dan teguh dalam Imannya kelapa Kristus. Ketekunan ini menjadi teladan di dunia modern saat ini, dunia yanag penuh dengan ketidakpastian bahwa dalam situasi sesulit apapun juga perlu menjaga iman dan keyakinan spiritual.***
Penulis : Sevino Bambang
Editor : Resti Hosiana