KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan review mission untuk proyek Higher Education for Technology and Innovation (HETI) yang didukung Asian Development Bank (ADB), Kamis 7 November 2024.
Agenda ini difokuskan pada evaluasi progres pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Tinggi Negeri (RSPTN) dan Integrated Research Center (IRC) di lingkungan Unila, dan dihadiri Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si., didampingi Manajer PIU Proyek HETI Prof. Dr. Satria Bangsawan, M.Si., beserta Tim PIU HETI Unila dan PPK Proyek HETI Andius Dasa Putra.
Turut hadir Ketua Tim Review Mission/Senior Project Officer ADB, Sutarum Wiryono, bersama anggota tim, antara lain Yutirsa Yunus (Project Analyst), Dwipayana Ali (Civil Works Consultant), Riana Puspasari (Social Development Officer for Gender), serta Sekretaris Eksekutif PMU, Dyah Kartiningdyah.
Kegiatan ini juga dihadiri Tim Dikti, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan TIK Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., serta jajaran Manajer PMSC, Tim Konsultan PT Nindya Karya, dan Tim Kontraktor.
Dr. Habibullah Jimad dalam sambutannya menyampaikan, proyek HETI bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi melalui pengembangan fasilitas RSPTN dan IRC yang mengadopsi standar internasional.
“Proyek ini tidak hanya bertujuan membangun rumah sakit pendidikan modern tetapi juga untuk mengembangkan pusat riset yang terintegrasi, mengusung pedagogi inovatif dengan dukungan teknologi tinggi,” ujarnya.
Memasuki minggu ke-36 pembangunan fisik, proyek ini telah mencapai tahap penting di penghujung tahun 2024.
Dr. Habibullah menggarisbawahi pentingnya peran dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk ADB, dalam memastikan kesuksesan proyek. “Kami berterima kasih atas dukungan penuh dari ADB dan dedikasi semua pihak dalam menjalankan proyek ini,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengatasi berbagai hambatan yang muncul dalam pelaksanaan proyek, dan mengajak seluruh peserta review mission untuk berbagi wawasan dan rekomendasi yang diperlukan guna menentukan langkah selanjutnya.
“Kami berharap melalui kerja sama dan komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan, proyek ini dapat menjadi bukti nyata dari dedikasi Unila dalam menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas serta mendukung budaya inovasi di kalangan sivitas akademika,” pungkasnya.
Review mission ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari diawali dengan berkeliling secara langsung meninjau pembangunan dan operasionalisasi RSPTN dan IRC.***