KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Siswa kelas X dan XI SMA Xaverius mengikuti pembinaan siswa semester ganjil tahun pelajaran 2024/ 2025. Hari pertama pembinaan siswa ini dilaksanakan pada Rabu, 4 Desember 2024 di Aula SMA Xaverius Bandar Lampung. Pembinaan ini merupakan agenda rutin yang diadakan oleh SMA Xaverius Bandar Lampung dengan terlebuh dahulu melihat kebutuhan siswa.
Hari pertama pembinaan ini diisi materi “Kesehatan Mental Remaja” yang disampaikan langsung oleh Widya Resti Gusti Ayu, M.Psi., selaku psikolog dari Biro Psikologi Kesehatan Remaja.
Kesehatan mental remaja merupakan kondisi saat remaja memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi pada lingkungan sekitar.
F.X. Agung Sucahyo, S.Pd., M.M., selaku Kepala SMA Xaverius Bandar Lampung menyampaikan bahwa saat remaja adalah waktu yang tepat untuk membekali diri , tidak hanya membekali diri agar sehat secara fisik, tetapi juga sehat secara mental.
“Mengingat pentingnya materi ini, maka manfaatkanlah kesempatan ini dengan baik. Hal ini karena semua materi yang disampaikan dapat bermanfaat untuk kita di masa sekarang dan masa yang akan datang. Agar di masa yang akan datang kita bisa menjadi pribadi yang tangguh,” ujar F.X. Agung Sucahyo, S.Pd., M.M.
Materi disampaikan dengan cukup menarik karena komunikasi dilakukan dengan dua arah. Materi yang disampaikan meliputi pembagian remaja awal, pertengahan, dan akhir, perkembangan remaja secara fisik, psikologis, dan sosial, penyebab remaja rentan resiko kesehatan mental, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental pada remaja, dan kapan waktu yang tepat untuk mengetahui bahwa mental kita membutuhkan bantuan seorang ahli.
Widya Resti Gusti Ayu, M.Psi., menyampaikan bahwa berdasarkan hasil riset terdapat 2,45 juta remaja di Indonesia memiliki permasalahan psikologis dan 5,5% remaja di Indonesia terdiagnosis memiliki gangguan psikologis.
“Psikologi dan fisik saling berkaitan, maka penting untuk menjaga keduanya. Gangguan psikologis tidak hanya untuk ODGJ. Maka pergi ke psikolog belum tentu mengidap ODGJ. Sehat mental berarti sehat fisik, mental, dan sosial. Remaja yang sehat mentalnya pasti mampu menyesuaikan diri, mampu mengendalikan stres dan berfungsi di lingkungan,” ujar Widya Resti Gusti Ayu, M.Psi. Salam Xavepa HEBAT!
Kontributor: Resti Hosiana
Editor : F. Joko Winarno