Mahasiswa KKN Unila Inisiasi Program Penyuluhan Gizi dan Diversifikasi Pangan Berbasis Olahan Ikan di Kampung Sri Kencono Baru

KRAKATOA.ID, LAMPUNG TENGAH — Sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila), yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Radho Al Kausar, menggelar program penyuluhan gizi dan diversifikasi pangan berbasis olahan ikan di Kampung Sri Kencono Baru pada Senin, 20 Januari 2025. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya konsumsi ikan sebagai sumber gizi, serta memberikan alternatif pangan sehat bagi ibu hamil, balita, dan anak-anak dalam upaya pencegahan stunting.

Sebelum penyuluhan, mahasiswa KKN melakukan survei untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang stunting, konsumsi makanan olahan, dan manfaat ikan. Hasil survei ini digunakan untuk merancang materi penyuluhan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan Puskesmas dan Posyandu untuk mendata angka stunting sebagai dasar dalam merumuskan langkah-langkah yang tepat.

Kegiatan utama dalam program ini adalah pembuatan dan distribusi nugget ikan sebagai alternatif jajanan sehat. Sebanyak 45 mika nugget ikan diproduksi dan dibagikan kepada peserta penyuluhan agar mereka bisa langsung mencicipi olahan ikan yang bergizi. Penyuluhan dilakukan di balai kampung, bersamaan dengan kegiatan posyandu rutin yang menjadi tempat berkumpulnya masyarakat.

Materi yang disampaikan meliputi pentingnya konsumsi ikan, manfaat diversifikasi pangan, serta bahaya konsumsi makanan olahan yang mengandung bahan kimia berbahaya. Mahasiswa KKN juga membagikan buku resep pembuatan nugget ikan agar masyarakat dapat membuatnya sendiri di rumah.

Inisiatif program ini muncul setelah mahasiswa KKN menemukan dua anak di kampung tersebut mengalami stunting. Mereka menyadari bahwa anak-anak cenderung menolak makanan tambahan seperti cookies dan roti. Oleh karena itu, mahasiswa KKN memperkenalkan nugget ikan sebagai pilihan makanan yang lebih disukai anak-anak dan memiliki kandungan gizi yang lebih baik.

BACA JUGA :  Polda Lampung, KPK dan BPK RI Turun Lapangan Hitung Kerugian Negara Kasus Korupsi Jalan Sutami

Selain itu, tingginya konsumsi jajanan instan yang mengandung bahan pengawet mendorong mahasiswa KKN untuk menawarkan alternatif pangan yang lebih sehat. Mereka juga melihat potensi untuk memberdayakan ekonomi lokal, mengingat minimnya UMKM berbasis perikanan di kampung tersebut. Program ini diharapkan dapat membuka peluang usaha baru bagi warga setempat melalui olahan ikan.

Sebagai tindak lanjut, mahasiswa KKN merencanakan pelatihan pembuatan nugget ikan dengan menghadirkan pengusaha pangan berbasis perikanan sebagai pemateri. Selain itu, mereka juga akan melakukan evaluasi jangka panjang untuk mengukur dampak program, termasuk peningkatan konsumsi ikan di masyarakat. Kolaborasi dengan pengusaha lokal juga direncanakan agar produk nugget ikan dapat dipasarkan lebih luas, menciptakan peluang ekonomi baru.

Hasil evaluasi melalui pretest dan posttest menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman masyarakat tentang gizi dan pentingnya konsumsi ikan. Nilai rata-rata pretest peserta 43,2 meningkat menjadi 81,6 pada posttest. Umpan balik yang diterima pun sangat positif, terutama setelah mereka mencoba nugget ikan yang disajikan. Hal ini menunjukkan bahwa produk ini memiliki potensi untuk bersaing dengan jajanan instan di pasar.

Namun, mahasiswa KKN menghadapi tantangan dalam mengedukasi ibu-ibu yang sibuk mengurus anak atau terburu-buru pulang setelah posyandu. Tantangan ini dapat diatasi dengan koordinasi yang baik antara kader posyandu dan aparat kampung untuk memastikan ibu-ibu tetap hadir dalam penyuluhan. Dukungan mereka sangat membantu dalam penyebaran informasi dan pengorganisasian kegiatan.

Dengan terlaksananya program ini, diharapkan masyarakat Kampung Sri Kencono Baru dapat lebih sadar akan pentingnya konsumsi ikan dan memanfaatkan diversifikasi pangan berbasis perikanan sebagai peluang usaha baru. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga memberdayakan ekonomi lokal melalui inovasi pangan yang berbasis pada potensi perikanan.***

BACA JUGA :  Kreativitas Anak Terasah, Mahasiswa KKN Unila Terapkan Sensory Play untuk Melawan Efek Gadget