Pertunjukan Reog dan Kuda Lumping Meriahkan Perayaan Nataru Para Imam Se-Keuskupan Tanjungkarang

KRAKATOA.ID, BANDAR SRIBHAWONO — Kolaborasi pertunjukkan kesenian khas masyarakat Jawa yang melibatkan penari menunggangi kuda lumping dan reog sukses menghibur para Imam, umat dan masyarakat yang sedang menghadiri perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) para Imam se-Keuskupan Tanjungkarang, di Paroki St. Thomas Rasul Bandar Sribhawono, Selasa (10/1/2023).

Aksi kesenian yang mampu menghipnotis seluruh penonton yang menyaksikan atraksinya dipentaskan kelompok seni kuda lumping binaan Sanggar Turonggo Jati Munggal.

Pastor Kepala Paroki Bandar Sribawono Lampung Timur, RD Piet Yoenanto Sukowiluyo mengungkapkan bahwa pertujukan reog dan kuda lumping merupakan acara susulan.

“Reog itu susulan. Awalnya kami mau outing ke NTF, kebun nanas dan pisang, lalu ke Way Kambas. Namun ternyata tidak memungkinkan, Way Kambas juga masih tutup, maka kami putuskan mengundang hiburan rakyat, yaitu kuda lumping, pilihanya Kuda Lumping Srimenanti, Bandar Sribhawono. Nama Paguyuban Kuda Lumpingnya Turonggo Jati Munggal,” jelas Romo Piet saat berbincang dengan Krakatoa.id, Selasa (17/1/2022).

Para uskup, imam dan frater berfoto bersama kelompok kesenian reog. Foto : Romo Piet

Menurut Romo Piet beberapa hari sebelum Hari-H menghubungi persatuan komunitas paguyuban kuda lumping di Bandarlampung

“Dalam perjalanan waktu, 5 hari sebelum H, saya menelpon mas Joni TCM di Bandarlampung, kalau tidak keliru beliau ketua jatilan Propinsi Lampung. Beliau menyatakan siap datang dan akan membawa reog dengan jumlah krew dan pemain sebanyak 15 orang,” lanjut Romo Piet.

Romo Piet pun berpesan waktu itu agar kelompok Reog dari Bandarlampung untuk berkolaborasi dengan paguyuban kuda lumping.

“Saya beri catatan, kalau mau membawa reog dari Bandarlampung, silahkan berkomunikasi dengan ketua Kuda Lumping Turonggo Jati Manunggal, Srimenanti. Terjadilah, reog berkolaborasi dengan kuda lumping,” jelas Romo Piet.

Bukan tiada maksud Romo Piet memilih pertujukan kuda lumping dan reog untuk menghibur para imam yang hadir.

BACA JUGA :  Tinjau Arus Balik Lebaran di Bakauheni, Menko PMK : Kesiapan Layanan Arus Balik Sangat Maksimal, Antrian Kendaraan Mengalir dan Tertib

“Kami kan merayakan Natal dan Tahun Baru, ini adalah perayaan umat manusia. Kami atau kita bersyukur dan bersuka cita atas peraya kelahiran Tuhan Yesus; kami dan kita juga menyambut Tahun Baru dengan suka cita, maka reog dan kuda lumping yang adalah budaya kita, hiburan rakyat, maka saya hanya ingin 2 bapa uskup dan 60-an romo, 2 diakon dan 6 frater bergembira dan bersukacita dengan hiburan tersebut,” jelas Romo Piet.

Romo Piet saat bersama Administrator Apostolik Keuskupan Tanjungkarang Mgr. Yohanes Harun Yuwono, dan uskup terpilih Keuskupan Tanjungkarang, Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo.

Dikatakan Romo Piet, panitia kegiatan ini juga mengundang pendeta-pendeta dari Forum Komunikasi Umat Kristiani (FKUK) Lampung Timur.

“Kami total mempersiapkan acara tersebut, liturgi, jamuan, hiburan. Bahkan sempat menghadirkan 3 bapak pendeta dari FKUK Lampung Timur,” kata dia

Romo Piet merasa puas sajian hiburan kuda lumping dan reog ternyata disambut antusias penonton dan tamu undangan yang hadir.

“Tentu bersuka cita bersama kami umat paroki St. Thomas Rasul Bandar Sribhawono. Juga, dengan tontonan reog dan kuda lumping, telah menghipnotis masyarakat dari berbagai usai dan kalau datang memenuhi kompleks gereja/pastoran untuk menonton,” katanya.

“Kami juga berterima kasih kepada semua yang berpartisipasi pada kegiatan tersebut. Semua-muanya. Tuhan memberkati,” tutup Romo Piet.

Sebagai informasi dalam Perayaan Nataru Para Imam Se-Keuskupan Tanjungkarang juga dihadiri Administrator Apostolik Keuskupan Tanjungkarang Mgr. Yohanes Harun Yuwono, dan uskup terpilih Keuskupan Tanjungkarang, Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo.***