KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Pada tanggal 21 Januari 2025, SMA Xaverius Bandar Lampung dan Universitas Teknokrat Indonesia secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjalin kerjasama dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan sumber daya manusia. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Dr. Ryan Randy Suryono, M.Kom. (Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Umum Universitas Teknokrat Indonesia) dan Kepala SMA Xaverius Bandar Lampung, FX. Agung Sucahyo, S.Pd., M.M. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat dan staf dari kedua institusi pendidikan.
Dalam pidato singkatnya, Dr. Ryan Randy Suryono, M.Kom. mengungkapkan, “Kerjasama ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas wawasan mahasiswa dan siswa di kedua lembaga. Dengan saling mendukung, kami berharap dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan.”
Sementara itu, Kepala SMA Xaverius Bandar Lampung, FX. Agung Sucahyo, S.Pd., M.M., menambahkan, “Kami sangat antusias dengan potensi kerjasama ini. Selain mendukung pendidikan, kami juga berharap dapat saling bersinergi dalam hal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Ini adalah langkah besar untuk meningkatkan mutu pendidikan di kedua institusi.”
Selain penandatanganan MoU, Universitas Teknokrat Indonesia juga mengadakan seminar tentang Metaverse dan Kecerdasan Buatan (AI) untuk pelajar SMA Xaverius Bandar Lampung. Teknologi seperti AI, Machine Learning, dan Metaverse diharapkan dapat membantu siswa mengasah potensi diri mereka. Dengan asesmen digital berbasis AI, proses pembelajaran menjadi lebih personal dan efektif.
Meskipun memiliki potensi besar, implementasi teknologi ini dalam pendidikan menghadapi beberapa tantangan, salah satunya adalah kesenjangan teknologi. Tidak semua sekolah memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung teknologi canggih ini. Selain itu, masalah privasi dan keamanan data juga menjadi perhatian utama, mengingat AI dan Metaverse mengumpulkan data besar-besaran dari siswa yang harus dilindungi agar tidak disalahgunakan.
Revolusi pendidikan di era Metaverse menawarkan peluang emas untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan dukungan Metaverse dan AI, pendidikan dapat dioptimalkan untuk menjawab tantangan zaman dan membekali siswa dengan keterampilan yang relevan di masa depan.
Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat antara perguruan tinggi dan sekolah menengah, menghasilkan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan, serta berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Salam Xavepa HEBAT!***
Kontributor: Valentinus Utomo
Editor : F. Joko Winarno