KRAKATOA.ID, BANDAR LAMPUNG -– Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Lampung mengecam keras tindakan pembubaran kegiatan retret pelajar Kristen yang terjadi di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat (27/6). Pembubaran tersebut dilakukan oleh sekelompok warga dan disertai tindakan perusakan.
Ketua Pemuda Katolik Komda Lampung, Falentinus Andi, menyesalkan kejadian tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk intoleransi yang tidak dapat dibenarkan.
“Pada prinsipnya kami Pemuda Katolik Komda Lampung mengecam aksi-aksi intoleran yang masih terjadi. Apalagi sudah sampai adanya perusakan. Lebih disayangkan aparat di sana tidak berbuat apa-apa,” ujar Falentinus dalam pernyataannya, Selasa (1/7/2025).
Falent menekankan bahwa kegiatan keagamaan, termasuk retret, dijamin oleh konstitusi dan tidak seharusnya dihalangi, apalagi sampai dibubarkan secara paksa.
“Dengan alasan apapun, tidak dibenarkan melarang orang untuk beribadah apalagi sampai merusak, karena beragama di Indonesia sudah dijamin oleh konstitusi dan UUD 1945. Apalagi yang terjadi di Sukabumi hanya kegiatan retret,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa retret adalah kegiatan yang sah dan umum dilakukan oleh umat beragama, termasuk bahkan oleh Presiden.
“Presiden aja mengadakan retret. Harus dipahami pengertian retret,” tambahnya.
Pemuda Katolik Komda Lampung mendesak agar pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, bertindak tegas terhadap tindakan-tindakan intoleransi yang merusak nilai-nilai kebhinekaan bangsa.
“Ini harus menjadi perhatian penting bagi pemerintah. Saya meminta kepada Presiden Prabowo untuk tegas dengan hal-hal seperti ini. Ini sudah mengoyak kebhinekaan yang ada di negara ini,” tegas Falentinus.
Sebelumnya, kegiatan retret pelajar Kristen yang digelar di Cidahu, Sukabumi, dibubarkan oleh sejumlah warga yang menolak keberadaan acara tersebut. Hingga kini belum ada tindakan tegas dari aparat keamanan setempat terkait insiden tersebut.***
