KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Ajang kompetisi akuntansi nasional yang diselenggarakan oleh Trisakti School Of Mananajement, dalam rangka memperingati Dies Natalis TSM yang ke 50 dengan tema “Dare to Dream”. Siswa SMA Xaverius Bandar Lampung yaitu Renaldy Mario Candra, Nathasya Gabriela Indra Jaya, dan Marsya Calista Tanoto berkesempatan untuk mengikuti kompetisi “Sang Juara” ini setelah menjuarai babak penyisihan pada wilayah Lampung – Palembang yang diselenggarakan pada akhir Agustus lalu.
“Kompetisi akuntansi nasional ” Sang Juara ” diikuti 8 wilayah dari seluruh Indonesia yaitu wilayah, Bangka Belitung, Jambi, Lampung Palembang Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta, Bogor, dan Kalimantan Barat. Banyak pengalaman yang kami dapat dari ajang bergensi ini, disamping kompetisi juga memperoleh teman baru,” ujar Renaldy Mario.
Kompetisi ini diawali dengan babak semi final dan babak final yang diselenggarakan pada tanggal 11 November 2024. Kami melawan 7 tim lainnya dengan sistem yang membagi babak pertama menjadi dua sesi semifinal, masing-masing terdiri dari 4 tim. Dari setiap sesi, dua tim dengan poin tertinggi melanjutkan untuk memperebutkan juara 1-4, sementara sisanya bersaing untuk posisi 5-8 . Perlombaan di TSM kali ini menggunakan aplikasi Kahoot, memberikan pengalaman yang unik dan berbeda dari lomba lainnya.
Pada babak semi final SMA Xaverius lolos masuk ke babak final melawan 3 tim lain dari wilayah Jambi, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat, dan pada akhirnya mendapatkan juara harapan 1.
“Peserta dari wilayah lain luar biasa dalam kecepatan menghitung bahkan ketika soal belum selesai dibacakan mereka sudah bisa menjawab,” ujar Marsya.
“Pengalaman yang luar biasa karena disamping berkompetisi kami juga diajak untuk jalan jalan ke dufan yang dilakukan pada tanggal 12 November yang lalu jujur keren,” tambah Renaldy.
Lomba ini tentu memberi kesan tersendiri meski mereka sudah berpengalaman dalam berbagai lomba.
“Perjuangan melawan berbagai tim dari beberapa provinsi berbeda memberi kami pandangan tentang betapa luasnya dunia ini. Kami bertemu dengan tim-tim hebat, seperti dari Pangkal Pinang, Pontianak, dan Bogor yang memiliki kemampuan luar biasa. Pencapaian juara 4 ini menjadi pembelajaran bagi kami untuk terus berjuang lebih keras, gunakan , teruslah kembangkan kemampuan setinggi mungkin, karena kita tak pernah tahu seberapa tinggi langit sama halnya dengan seberapa tinggi kemampuan lawan yang mungkin akan kita hadapi,” ungkap Renaldy sambil tersenyum antusias.
Endang Wuryaningsih, S.E juga mengungkapkan kekagumannya terhadap anak-anak yang begitu belerja keras, tak lupa pesan manis disematkan untuk kegigihan mereka.
“Pesan saya sebagai guru pembimbing gunakan kesempatan selagi kesempatan itu ada, tetap rendah hati dan tekun dalam pelatihan karena tidak ada sesuatu yang instan , tetap semangat semua, Tuhan Membekati,” ujar Endang Wuryaningsih selaku pembimbing OSN ekonomi.**
Kontributor: Endang Wuryaningsih, S.E
Editor: Dewi Kristiani