KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Universitas Lampung (Unila) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kemenkeu RI menyelenggarakan Workshop Pemberdayaan Desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMdes).
Workshop yang berlangsung di aula Student Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila, Selasa, 4 Juli 2023 ini dihadiri para direktur dan pengelola BUMdes dari empat kabupaten di Lampung, yaitu Pringsewu, Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Pesawaran. Workshop juga melibatkan tenaga ahli pendamping, dinas terkait, akademisi, serta dosen dari Unila.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan TIK Unila Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., dalam sambutannya mengharapkan kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi para peserta untuk belajar dan mengaktualisasi kompetensi serta kapasitas dalam pengembangan BUMDes di masa mendatang.
Dr. Ayi mengatakan, ajang ini merupakan kesempatan untuk berbagi pengalaman kontekstual dari akar rumput, baik di tingkat daerah maupun nasional, yang dapat menjadi masukan terbaik dalam pembangunan Indonesia.
Ia meyakini, membangun kemandirian ekonomi desa adalah salah satu paradigma pembangunan yang dapat menjawab masalah klasik di desa, yaitu rendahnya kesejahteraan masyarakat. Untuk memutus rantai kemiskinan, ia menyarankan agar masyarakat diberdayakan dan mengoptimalkan potensi sumber daya desa.
Salah satu cara untuk mewujudkan kemandirian ekonomi desa yakni dengan mengembangkan ekonomi lokal (local economic development) yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat serta pemanfaatan sumber daya desa.
Dr. Ayi mencontohkan, BUMDes dapat menjadi instrumen untuk melaksanakan pembangunan ekonomi lokal. “BUMDes diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai lembaga ekonomi, tetapi juga lembaga sosial yang memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat,” ujarnya.
Direktur Dana Transfer Umum DJPK Kemenkeu RI Adriyanto, S.E., M.M., M.A., Ph.D., juga menyampaikan, pemerintah desa dan direktur BUMDes memiliki peran besar dalam mengidentifikasi potensi yang ada di desa. Peran ini penting untuk mendorong pembangunan ekonomi desa yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Ia menambahkan, pemerintah pusat telah memberikan bantuan dana kepada pemerintah desa untuk merangsang pembangunan berkelanjutan di desa. BUMdes diharapkan mampu menjadi fasilitator dan menjembatani peluang yang ada di desa ke komunitas yang lebih luas.
“Poin penting dalam revitalisasi BUMDes adalah memberikan pemahaman kepada pengelola tentang tata kelola yang baik,” ujarnya.
Acara yang berlangsung sehari ini turut dihadiri Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Lampung Mohammad Dody Fachrudin, perwakilan kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Transmigrasi Lampung, jajaran kepala Dinas Pemberdayaan Desa Pringsewu, Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Pesawaran, serta Dekan FEB Unila Prof. Dr. Nairobi, S.E., M.Sc., sebagai pembicara kunci, didampingi jajaran ketua program FEB Unila.***