Pelatihan Soft Skills Jadi Senjata Baru Generasi Muda, Wagub Jihan: Lobi dan Jaringan Lebih Penting dari Sekadar IPK

KRAKATOA.ID, LAMPUNG TIMUR – Di tengah persaingan global yang semakin ketat, Pemerintah Provinsi Lampung mengambil langkah nyata dalam memperkuat kapasitas non-akademik generasi muda. Salah satu bentuk konkretnya adalah keterlibatan Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, dalam pelatihan kader lanjutan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang digelar di Gazebo Rumah Dinas Bupati Lampung Timur, Selasa (15/04/2025).

Dengan mengusung tema “Teknik Lobi dan Membangun Jaringan,” pelatihan ini menandai perubahan pendekatan dalam pembinaan mahasiswa dan pemuda—dari yang semula fokus pada penguatan akademik, kini mulai diarahkan pada penguasaan soft skills yang relevan dengan dunia nyata.

“Di era sekarang, kemampuan lobi dan membangun jaringan bukan sekadar pelengkap, tapi senjata utama untuk bertahan dan berkembang di dunia kerja, politik, dan pembangunan,” tegas Jihan di hadapan para kader PMII.

Dalam paparannya, Jihan menjelaskan perbedaan mendasar antara lobi dan negosiasi, pentingnya persiapan matang sebelum melakukan lobi, serta bagaimana membangun dan memelihara jaringan yang berkelanjutan. Ia juga menekankan bahwa keberhasilan di era modern bukan hanya ditentukan oleh kecerdasan akademik, melainkan juga oleh kemampuan menjalin hubungan dan memengaruhi lingkungan sekitar secara positif.

Lebih dari sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini menjadi refleksi dari pergeseran paradigma pembangunan SDM di Lampung. Pemerintah kini melihat bahwa membekali generasi muda dengan soft skills seperti diplomasi, kolaborasi lintas sektor, dan public speaking adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan yang visioner dan adaptif.

“Kita butuh pemimpin muda yang tidak hanya pintar di atas kertas, tapi juga tahu bagaimana bersikap, membangun relasi, dan membawa gagasan ke dalam tindakan nyata,” tambahnya.

Bagi organisasi seperti PMII, pelatihan ini tak hanya penting untuk penguatan internal kader, tapi juga sebagai ajang penanaman nilai-nilai perjuangan, integritas, dan wawasan kebangsaan di tengah derasnya tantangan era digital dan disrupsi sosial.

BACA JUGA :  Walikota Eva Dwiana Melayat dan Salurkan Santunan Uang Duka Korban Kecelakaan Kerja

Pelatihan ini disambut antusias oleh para peserta dan menjadi bukti bahwa generasi muda Lampung tidak hanya siap belajar, tetapi juga siap tumbuh menjadi agen perubahan yang relevan dengan zamannya.***