KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG – Kekayaan hayati Lampung menjadi sorotan utama dalam hari pertama 2nd International Colloquium in Medical Biotechnology and Health Sciences (ICMBHS) 2025 yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (FK Unila), Rabu (14/5). Bertempat di Gedung A lantai dua, kampus Unila, kolokium ini memperkuat posisi Lampung sebagai kawasan strategis untuk pengembangan riset herbal dan bioteknologi kesehatan.
Mengusung tema “Towards A Healthier Future: Integrating Advances in Medical Biotechnology, Pharmacy, and Health Sciences”, forum ilmiah ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran gagasan antarnegara, tetapi juga menegaskan potensi sumber daya lokal sebagai basis inovasi kesehatan berkelanjutan.
Materi utama yang disampaikan oleh Apt. Muhammad Kashuri, S.Si., M.Farm., dan Dr. Ami Fazlin Syed Mohamed dari Malaysia, secara khusus menyoroti pentingnya pengembangan dan standarisasi obat herbal yang aman dan berbasis bukti ilmiah. Dalam konteks ini, Lampung dengan keanekaragaman hayatinya, disebut memiliki peran strategis dalam menjawab tantangan global akan produk kesehatan alami.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unila, Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, dalam sambutannya menekankan bahwa kolaborasi internasional seperti ini menjadi pintu gerbang bagi eksplorasi potensi lokal menuju pengakuan global.
“Kita harus bisa menjadikan kekayaan alam kita sebagai solusi dunia. Integrasi bioteknologi dengan sumber daya lokal adalah jawaban atas permintaan global terhadap produk kesehatan yang aman dan efektif,” ujar Prof. Suripto.
Sementara itu, Dekan FK Unila, Dr. dr. Evi Kurniawaty, M.Sc., menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperluas kerja sama internasional, termasuk dengan Universitas Malaysia Sabah, untuk memperkuat penelitian dan pengembangan berbasis lokal.
Kehadiran para pakar dari Indonesia dan Malaysia menunjukkan adanya kepedulian bersama atas urgensi pengembangan obat herbal berbasis sains. Tak hanya sebagai forum akademik, kolokium ini menjadi langkah nyata FK Unila untuk mendorong pemanfaatan sumber daya alam Lampung dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat regional maupun internasional.
Acara ini turut dihadiri Ketua Senat FK Unila Prof. Dr. dr. Asep Sukohar, M.Kes., SpKKLP., para wakil dekan, serta perwakilan akademisi dari dalam dan luar negeri.***