KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG -– Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Lampung, Dr. Agus Nompitu, S.E., M.T.P, memberikan serangkaian rekomendasi penting untuk Gubernur baru Lampung dalam menghadapi tantangan ekonomi dan keuangan daerah yang dihadapi pada tahun 2025. Dalam penjelasannya, Dr. Gusnom, begitu sapaan akrab Ketua ISEI Cabang Lampung, mengungkapkan kondisi ekonomi Lampung yang masih mengalami tekanan meski ada sejumlah sektor yang menunjukkan pemulihan.
Refleksi dan Evaluasi Perekonomian Lampung 2024
Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan angka yang stabil, dengan proyeksi sekitar 5,05% pada triwulan III. Namun, pertumbuhan ekonomi Lampung masih berada di bawah angka nasional, tercatat 4,28% pada tahun 2022 dan hanya 4,55% pada 2023. Beberapa sektor di Lampung menunjukkan tanda-tanda pemulihan, seperti sektor industri pengolahan yang diprediksi tumbuh antara 7,9% hingga 8,5%, dan sektor perdagangan yang diperkirakan tumbuh 8-9%. Namun, sektor pertanian, yang masih menjadi sektor dominan di Lampung, diprediksi mengalami kontraksi, dengan pertumbuhan negatif antara -1,49% hingga -1,71%.
Tantangan Inflasi dan Daya Beli Masyarakat
Inflasi di Lampung juga menunjukkan angka yang rendah, yang pada satu sisi dapat mencerminkan perlambatan ekonomi. Sebagai contoh, inflasi pada Maret 2024 tercatat 3,45%, dan diprediksi akan terus menurun pada Juni (2,84%) dan September (2,16%). Hal ini menjadi perhatian karena inflasi yang rendah tidak selalu berarti stabilitas ekonomi, melainkan bisa menjadi indikasi dari daya beli masyarakat yang terus menurun.
Rekomendasi ISEI untuk Gubernur Baru Lampung
Dr. Gusnom memberikan beberapa rekomendasi strategis yang harus menjadi perhatian Gubernur Lampung yang baru, untuk mengatasi berbagai permasalahan ekonomi dan defisit keuangan daerah.
1. Mengatasi Defisit Keuangan dan Utang DBH
Salah satu masalah utama yang dihadapi Lampung adalah defisit keuangan yang terus memburuk. Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang diaudit oleh BPK, defisit keuangan Pemprov Lampung meningkat tajam dari tahun ke tahun. ISEI menekankan perlunya kebijakan yang dapat mengurangi ketergantungan pada dana transfer pusat dan memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD).
2. Fokus pada Kebijakan Ekonomi yang Inklusif dan Diversifikasi Ekonomi
Mengingat ketergantungan Lampung yang tinggi pada sektor pertanian, ISEI menyarankan perlunya diversifikasi ekonomi dengan menguatkan sektor industri pengolahan, pariwisata, dan jasa. Selain itu, Gubernur juga diharapkan untuk meningkatkan kebijakan ekonomi yang inklusif, dengan mengedepankan program-program yang mengutamakan pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, dan pengurangan kemiskinan.
3. Pengembangan Infrastruktur dan Investasi
Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan mendukung sektor ekonomi, seperti listrik, energi terbarukan, telekomunikasi, dan transportasi, menjadi kunci utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Lampung. Selain itu, sektor investasi harus didorong dengan membangun kawasan industri khusus yang dapat memanfaatkan potensi lokal.
4. Optimalisasi Potensi Lokal untuk Peningkatan PAD
Salah satu langkah strategis yang disarankan adalah hilirisasi komoditas lokal, seperti kopi, singkong, dan kelapa sawit, yang dapat menghasilkan produk bernilai tambah tinggi. Ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada dana transfer pusat dan mempercepat perekonomian daerah.
5. Pembangunan Berkelanjutan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam
ISEI juga menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana, dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan memegang prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Kesimpulan dan Harapan untuk Kepemimpinan Baru
Menurut Dr. Gusnom, kepemimpinan yang kompeten, inovatif, dan efisien sangat penting untuk memastikan perekonomian Lampung dapat berkembang dan pulih pasca-pandemi. Ia berharap Gubernur terpilih akan memiliki kemampuan untuk menyusun kebijakan yang tepat, yang dapat menjawab tantangan ekonomi dan keuangan daerah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lampung.
“Semangat dan energi baru yang dibawa oleh Kepala Daerah yang terpilih diharapkan dapat menjadi katalisator perubahan bagi pembangunan ekonomi Lampung yang lebih baik di masa depan,” pungkas Dr. Gusnom nenutup wawancaranya dengan Krakatoa.id, Selasa (18/2/2025).***