Pemprov Lampung Ikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi dan Persiapan Lebaran 2025

KRAKATOA.ID, BANDAR LAMPUNG — Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Zainal Abidin, turut serta dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah dan Persiapan Angkutan Lebaran 2025 yang digelar secara virtual pada Senin (17/2/2025) di Command Center, Lt.2. Rapat yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, ini mengangkat dua isu penting yang perlu perhatian, yakni pengendalian inflasi dan kesiapan transportasi mudik Lebaran 2025.

Mendagri Tito Karnavian membuka rapat dengan memberikan apresiasi kepada daerah, termasuk Lampung, atas pencapaian inflasi yang rendah pada Januari 2025. “Inflasi yang tercatat sebesar 0,76 persen year-on-year ini menjadi yang terendah di Indonesia, dan kami berharap upaya stabilisasi harga dapat terus dipertahankan,” ungkap Tito.

Dalam kesempatan tersebut, Mendagri juga menjelaskan penurunan inflasi month-on-month yang mencapai -0,76 persen, yang sebagian besar disebabkan oleh kebijakan pemerintah, seperti pemberian subsidi listrik bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini, menurut Tito, turut berdampak pada penurunan harga barang-barang kebutuhan pokok.

Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini, memberikan peringatan terkait lonjakan harga beberapa komoditas menjelang Ramadan dan Idul Fitri. “Harga daging ayam, telur ayam ras, dan bahan pokok lainnya diperkirakan akan mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan permintaan,” ujarnya.

Selain itu, Pudji juga menyoroti disparitas harga antar daerah yang cukup signifikan, seperti harga beras medium dan cabai, yang dapat berdampak pada kestabilan harga pangan.

Terkait dengan permasalahan disparitas harga, Kementerian Perdagangan melalui Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, mengupayakan stabilisasi harga, khususnya minyak goreng Minyakita yang saat ini berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Langkah-langkah distribusi dan pemantauan rantai pasokan pun akan diperkuat agar harga barang-barang pokok dapat terjaga.

BACA JUGA :  Gelar Safari Ramadhan 2023 di Bakauheni, ASDP Salurkan 1.000 Paket Sembako Murah dan Hadirkan Bazaar UMKM

Sementara itu, Menteri Perhubungan, Dudi Purwagandhi, dalam paparan terkait persiapan angkutan Lebaran 2025, menjelaskan bahwa berdasarkan evaluasi Angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025, puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-3, dengan puncak arus balik pada H+5. Menanggapi hal ini, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk mengurangi kepadatan, termasuk penerapan Work From Anywhere (WFA) pada akhir Maret 2025.

Dudi juga mengungkapkan rencana penerapan kebijakan pembatasan angkutan barang, penggunaan sepeda motor, serta penyelenggaraan mudik gratis untuk membantu kelancaran arus mudik Lebaran 2025.

“Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan instansi terkait sangat penting agar persiapan angkutan Lebaran dapat berjalan lancar dan aman bagi masyarakat,” tegas Menteri Perhubungan.

Dengan adanya koordinasi yang baik antar instansi, pemerintah berharap dapat meminimalisir dampak inflasi yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat, serta memastikan arus mudik Lebaran 2025 berjalan lancar dan tanpa hambatan.***