KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG – Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Provinsi Lampung menggelar Rapat Evaluasi Kegiatan Tahun Anggaran 2023, Hotel Arnes Bandarlampung, Senin (04/12/2023).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan TPH Provinsi Lampung Ir. Bani Ispriyanto, M.M., dalam sambutan tertulis yang dibacakan Plt. Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas TPH Provinsi Lampung, Ratna Gustin mengungkapkan tujuan rapat ini.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana perkembangan pelaksanaan program kegiatan tahun 2023 beserta masalah dan hambatan dalam mencapai tujuan atau sasaran kinerja yang telah ditetapkan, serta sebagai langkah awal untuk persiapan pelaksanaan program atau kegiatan 2024 demi terwujudkan tujuan atau sasaran kinerja yang lebih baik, dan dalam upaya mewujudkan visi Lampung yaitu Rakyat Lampung Berjaya,” kata Kadis mengawali sambutannya.
Sebagaimana diketahui bahwa sektor pertanian dimandatkan lanjut Bani untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat secara umum, khususnya bagi 9 juta jiwa penduduk Lampung.
“Ketersediaan pangan dan stabilitas harga pangan juga menjadi persoalan kritikal yang harus dikelola dengan baik seiring dengan meningkatnya tren pertumbuhan penduduk. Berkaitan dengan hal tersebut Provinsi Lampung terus mendorong peningkatan produksi, mutu dan daya saing produk pertanian guna mewujudkan kemandirian produksi pangan,” kata dia.
Kadis Ketahanan Pangan TPH Provinsi Lampung ini menyampaikan pula capaian indikator pembangunan pertanian yaitu produksi komoditas tanaman pangan dan hortikultura tahun 2022 dan perkiraan produksi 2023 di Provinsi Lampung.
“Perkiraan produksi padi tahun 2023 sebesar : 2.728.781 ton GKG atau naik 1,51 % dibandingkan dengan tahun 2022 (2.688.160 ton); perkiraan produksi jagung tahun 2023 mencapai 2.871.707 ton atau turun 9,82 % dibandingkan dengan tahun 2022 (3.184.443 ton), perkiraan produksi ubikayu tahun 2023 mencapai 7.307.749 ton atau turun 0,88 % dibanding tahun 2022 (7.372.786 ton), perkiraan produksi bawang merah tahun 2023 : 12.524 kuintal atau turun 27,47 % dibandingkan tahun 2022 (17.267 ku), dan perkiraan produksi cabe merah tahun 2023 229.958 kuintal atau turun 22,40 % dibandingkan tahun 2022 (296.348 ku).”
Proyeksi Neraca Pangan di Provinsi Lampung periode Januari-Desember 2023 lanjut Bani untuk komoditas beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabe besar, cabe rawit, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula putih dan minyak goreng juga dalam kondisi aman atau surplus.
“Pencapaian produksi tersebut dapat dicapai dengan adanya dukungan Program dan Kegiatan yang berasal dari APBD Provinsi Lampung dan APBN Badan Pangan Nasional RI, yang selama beberapa tahun ini telah kita laksanakan dengan baik melalui kerjasama antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten bersama-sama dengan penyuluh, BPP, Perbankan, tokoh masyarakat, organisasi pertanian seperti KTNA, masyarakat (petani), serta instansi terkait lainnya,” kata Bani.
Dalam pelaksanaan program atau kegiatan 2023-2024 strategi yang digunakan lanjut Kadis adalah tetap fokus pada penyediaan pangan utama bagi masyarakat Lampung khususnya yang diikuti dengan upaya meningkatkan daya saing produk pertanian agar dapat mengisi pasar ekspor, yang ditempuh melalui dua strategi pelaksanaan kegiatan.
“Yaitu kegiatan utama : peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura; penguatan menajeman penyediaan benih, pengamanan produksi melalui pengendalian OPT, dan penanganan kekeringan atau banjir, serta hilirisasi atau pengolahan dan penguatan ekspor.”
“Yang berikutnya kegiatan pendukung : penyediaan sarana prasarana dan pembiayaan pertanian, pengembangan diversifikasi pangan, peningkatan SDM pertanian,” tandas Kadis.
Dalam mengimplementasikan program-program tersebut jelas Bani strategi pendekatan yang dilakukan adalah melalui 5 cara bertindak diantaranya “peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, pengembangan pertanian modern melalui pengembangan smart farming dengan memanfaatkan modernisasi pertanian yang terintegrasi berbasis korporasi petani, dan gerakan peningkatan tiga kali ekspor,” tandas dia.
Dalam rangka pencapaian target sasaran produksi yang telah ditetapkan pusat maupun daerah beber Bani, masih banyak permasalahan dan tantangan yang dihadapi.
“Untuk itu pada kesempatan ini, saya harapkan kita semua sudah memiliki pemahaman yang sama akan pentingnya keselarasan pembangunan pusat atau provinsi atau kabupaten sehingga akan memudahkan bagi kita untuk mewujudkan target-target yang telah ditetapkan, serta lebih serius mengidentifikasi permasalahan dan upaya pemecahannya, memanfaatkan peluang serta lebih fokus dalam melaksanakan kegiatan yang akan dilakukan pada tahun-tahun mendatang secara lebih konkrit sehingga dapat memberikan kontribusi dan lebih berdaya ungkit dalam upaya mewujudkan Kedaulatan Pangan menuju Pertanian Maju, Mandiri dan Modern yang sejalan dengan Visi Provinsi Lampung “Lampung Berjaya“ (RPJMD 2019-2024).”
“Saya berharap agar sinergisitas antara Provinsi dengan Kabupaten/Kota terus ditingkatkan,” pungkas Bani.
Sementara itu Plt. Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas TPH Provinsi Lampung, Ratna Gustin menyampaikan narasumber pada kegiatan ini adalah Analis Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung.
“Sementara untuk jumlah peserta pertemuan sebanyak 60 orang. Peserta Kegiatan berasal dari Dinas Kabupaten/Kota yang menangani ketahanan pangan,” tandasnya.***