KRAKATOA.ID, LAMPUNG TENGAH — “Live In”. Kegiatan ini menjadi salah satu solusi pembentukan karekter siswa yang tangguh. Program ini sebagai upaya SMA Xaverius untuk menempa karakter siswa untuk belajar bersosialisasi dan bermasyarakat.
Pada tahun ini, program “Live In’ SMA Xaverius dilaksanakan di Lampung Tengah, yakni Desa Gaya Baru IV. Sebanyak 124 siswa dengan 7 pendamping kegiatan yang dilaksanalan dari tanggal 19 Februari 2024 sampai tanggal 23 Februari 2024. Para siswa akan tinggal di rumh-rumah penduduk dan mengikuti aktivitas orang tua pemilik rumah. Setiap kepala keluarga akan ditempati 3 atau 4 siswa yang ditentukan secara acak oleh panitia dan warga.
Program rutin tahunan SMA Xaverius Bandarlampung ini dibuka dengan Misa Kudus bersama umat katolik di Stasi St. Paulus Gaya Baru IV pada Senin 19 Februari 2024. Misa yang berlangsung di gereje stasi setempat dipersembahkan oleh RD Ambrosius Astono, selalu Pastor Kepala Unit Pastoral Yohanes Bosco, Rumbia.
Ketua Stasi Pager Gading, Antonius Sujiono dalam sambutan pada acara pembukaan Live In mengutarakan rasa terima kasihnya kepada SMA Xaverius Bandarlampung.
“Saya mewakili Ketua Stasi St. Paulus Gaya Baru IV dan masyarakat di sini sangat berterimakasih karena wilayah kami telah dipercaya dan dipilih sebagai tempat untukkegiatan Live In,” kata Anton.
Antonius Sujiono mengatakan sebagai bentuk rasa terima kasih, masyarakat di tiga desa yang menjadi tempat “Live In” siswa-siswi SMA Xaverius Bandar Lampung akan berkontribusi nyata.
“Kami akan memberikan apa yang dibutuhkan para siswa dalam belajar bersama kami dari segala kekurangan yang kami miliki. Masyarakat di wilayah ini dengan senang hati dan membuka diri untuk menerima kehadiran para siswa dan guru,” pungkasnya.
Para siswa dan guru SMA Xaverius BandarLampung berbaur bersama umat katolik di Stasi St Paulus Gaya Baru IV.
Sekretaris Desa Gaya Baru IV Suryanto mewakili perangkat desa, menyampikan terima kasih atas kedatangan peserta Live In di Desa Gaya Baru IV
“Kami siap membantu jika ada kendala-kendala dalam pelaksanaan Live In. Dan kami imbau juga kepada seluruh warga Gaya Baru IV, agar bersedia membantu para siswa SMA Xaverius Bandar Lampung dalam seluruh kegiatanya,” tegas Suryanto dalam sabutannya.
Sekertaris meminta untuk peserta Live In untuk tidak ragu untuk bertanya jika ada hal-hal yang perlu ditanyakan. “Dan yang terpenting adalah taati peraturan yang sudah ditentukan dari sekolah, patuhi dan laksanakan secara sungguh-sungguh,” tutupnya.
Koordinator Live In, Valentinus Utomo pada kesempatan itu mengatakan kehadiran anak-anak SMA Xaverius Bandar Lampung di desa Gaya Baru IV Live In bukanlah untuk berlibur, tetapi untuk belajar.
“Live in adalah salah satu model pembelajaran karakter yang kami pilih untuk mereka para siswa belajar berbagi pengalaman hidup, belajar untuk berbaur, belajar untuk berani dan belajar hidup jauh dari orang tua,” terangnya.
Harapan dari kegiatan Live In ini secara keseluruhan adalah salah satu bentuk pendidikan multikultural. Dengan pendidikan multikultural diharapkan para siswa dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat dengan berbagai macam perbedaan kultur yang ada, baik kultur sosial, ekonomi, kebiasaan, adat intiadat dan lain sebagainya,” katanya.
Maka dari itu diharapkan para siswa idak asyik dengan kegiatan pribadi, gunakan waktu 6 hari di tempat Live In untuk belajar saling memahami, saling menghargai antar sesama.
Sebagai informasi, SMA Xaverius Bandarlampung menyerahkan buku-buku bacaan cerita anak-anak untuk anak-anak di lokasi Live In. Buku ini diharap dijadikan sarana terutama bagi anak-anak untuk meningkatkan kebiasaan membaca buku.***
Penulis : Valentinus Utomo