Tak Hanya Indah, Air Terjun Sendang Sari Pesawaran Simpan Raksasa Sungai

KRAKATOA.ID, PESAWARAN -– Sebuah penemuan menarik menggemparkan warga sekitar Air Terjun Sendang Sari yang terletak di Dusun Talang Tengah, Desa Way Sabu, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran. Di balik gemuruh derasnya air dan keindahan alam Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman, ternyata tersembunyi kehidupan bawah air yang luar biasa—yakni ikan mahseer raksasa yang oleh warga setempat dikenal dengan sebutan ikan cengkak.

Penuturan mengejutkan datang dari Pujianto, atau yang lebih akrab disapa Pakde To, seorang pekebun yang kebunnya tak jauh dari lokasi air terjun. Ia menyampaikan kepada tim Krakatoa.id bahwa beberapa waktu lalu, sekelompok orang dari Panjang, Bandar Lampung, melakukan penyelaman malam hari untuk mencari ikan di dasar kedung atau lubuk air terjun tersebut.

“Mereka cerita ada ikan yang gede banget, katanya sekitar 15 kilogram, tapi gak kena, soalnya begitu kena cahaya senter, langsung ngilang masuk ke dalam gua di dasar air,” ujar Pak To, Sabtu (12/4/2025).

Meskipun belum berhasil ditangkap, para penyelam itu yakin ikan tersebut adalah penghuni tetap lubuk terdalam di Sendang Sari.

“Kalau yang kecil-kecil sih banyak, ada juga sidat, tapi yang monster itu cuma nongol sebentar,” tambahnya.

Air terjun ini memang terkenal dengan kelimpahan ikan air tawarnya. Selain mahseer atau cengkak, jenis ikan sungai lain juga hidup subur di sini, berkat aliran air yang jernih dan ekosistem yang masih sangat terjaga.

Pak To menegaskan pentingnya menjaga kelestarian alam kawasan tersebut. Ia secara tegas melarang penggunaan alat tangkap merusak seperti setrum atau racun.

“Kami di sini ingin ikan-ikan ini tetap lestari, biar anak cucu bisa lihat dan nikmati juga,” katanya penuh semangat.

BACA JUGA :  PON XXI 2024: Lampung Pertahankan Prestasi dengan 68 Medali, Evaluasi Diperlukan untuk Masa Depan

Misteri keberadaan ikan monster di Air Terjun Sendang Sari kini menjadi perbincangan hangat warga. Banyak yang penasaran dan ingin menyaksikan langsung makhluk besar penghuni lubuk itu. Namun, tetap dibutuhkan kesadaran bersama untuk menjaga ekosistem agar tetap lestari.***